BONTANG, iNewsKutai.id - Kesenjangan gender di Kaltim masih sangat tinggi. Hal itu tercermin dari capaian Indeks Pembangunan Gender (IPG) yang menempati urutan ke 32 dari 34 provinsi.
Hal serupa juga terlihat dari Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) yang menempati urutan ke 26. Kepala Dinas Kependudukan, pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim Noryani Sorayalita menyebut, data ini menunjukan adanya kesenjangan pembangunan sumber daya manusia antara perempuan dan laki-laki.
Menurutnya, ada beberapa aspek yang menghambat kesetaraan dalam capaian pembangunan. Selain masalah ekonomi, keterwakilan politik perempuan di parlemen menjadi salah satu faktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan.
"Keterwakilan perempuan dalam parlemen di Kaltim baru 18 persen dan masih perlu perjuangan untuk dapat mencapai 30 persen sesuai yang diatur dalam undang-undang," ungkapnya dalam sosialisasi Peningkatan Peningkatan Partisipasi Perempuan Di Bidang Politik, Hukum, Sosial Dan Ekonomi, dikutip dari laman Pemprov Kaltim, Sabtu (17/6).
Menurutnya, dampak ketidaksetaraan gender bisa terlihat dari adanya marginalisasi, subordinasi, streotype, dan beban ganda pada perempuan.
Untuk itu, isu implementasi kesetaraan gender menjadi penting diusung dalam pesta demokrasi ini.
Karena itu, melalui peran perempuan dalam politik diharapkan akan dapat meningkatkan kepekaan dan komitmen dalam pengambilan keputusan di bidang politik bagi terselenggaranya program pengarusutamaan gender (PUG) di Kaltim.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait
