Sebaliknya penurunan nilai terbesar terjadi pada golongan produk kimia sebesar 4,42 juta dolar AS atau 28,47 persen.
"Untuk negara tujuan ekspor terbesar periode Januari–Oktober 2023 adalah China dengan nilai 6.493 juta dolar AS diikuti India sebesar 2.914 juta dolar AS," ujarnya.
Filipina menduduki peringkat ketiga tujuan ekspor Kaltim dengaan nilai 1.908 juta dolar AS (9,39 persen) dan Jepang sebesar 1.905 juta dolar AS (9,38 persen).
Sedangkan menurut sektor selama Januari-Oktober 2023, ekspor nonmigas Kaltim turun sebesar 26,22 persen dibandingkan dengan periode yang
sama tahun 2022.
Penurunan ekspor nonmigas disebabkan ekspor hasil tambang sebesar 26,45 persen dan ekspor hasil industri sebesar 25,35 persen.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait