Faktor kedua adalah penggunaan biodisel secara masif sudah menimbulkan petaka pada 2022 lalu karena perebutan stok CPO antara program biodisel dengan minyak goreng.
Akibatnya, Indonesia mengalami kelangkaan minyak goreng di berbagai daerah.
"Begitu juga etanol yang berasal dari tebu. Gula saja kita impor 5,8 juta ton, apalagi etanolnya mau dipakai ganti BBM. Krisis gula nanti atau etanolnya kita impor. Itu namanya menambah masalah baru," tutur Bhima.
Ketiga, dia mengingatkan jika penggunaan bioenergi dapat memicu deforestasi skala masif. Pembukaan lahan hutan di Indonesia timur atas nama hutan tanaman energi sudah menimbulkan banyak masalah agraria hingga lingkungan.
"Tahun 2019 sebanyak 38% hutan tanaman energi berasal dari praktik deforestasi. Untuk 100% menggantikan impor BBM berapa banyak hutan yang berubah menjadi ladang perkebunan?" pungkasnya.
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Selasa, 28 November 2023
Editor : Abriandi
Artikel Terkait