SAMARINDA, iNewsKutai.id - Curah hujan tinggi diprediksi akan mengguyur wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) terutama di daerah hulu Sungai Mahakam hingga 31 Mei 2024.
Berdasarkan hasil pemantauan badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun APT Pranoto Samarinda, secara umum wilayah Kaltim diprakirakan turun hujan pada kategori menengah (50-150 mm) dengan peluang lebih dari 90 persen pada dasarian III tanggal 21-31 Mei 2024.
Sebagian kecil wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara bagian selatan diprakirakan akan terjadi hujan dengan kategiru rendah (0-50 mm) dengan peluang mencapai >80 persen.
Kemudian untuk sebagian kecil wilayah Kabupaten Kutai Barat bagian utara diprakirakaan akan terjadi hujan dengan kategori tinggi (150-300 mm) dengan peluang mencapai 60 persen.
Prakiraan deterministik curah hujan secara umum wilayah Kaltim diprakirakan akan terjadi curah hujan dengan intensitas menengah berkisar 50-150 mm.
Curah hujan dengan intensitas tinggi berkisar 150 – 300 mm diprakirakan terjadi di wilayah Kaltim bagian barat meliputi sebagian kecil wilayah Kabupaten Kutai Barat bagian utara, dan sebagian kecil wilayah Kabupaten Mahakam Ulu bagian selatan.
Daerah Mahakam Ulu sebelumnya dilanda banjir parah pada pekan lalu. Ketinggian air bahkan mencapai 4 meter atau hingga atap rumah warga. Curah hujan tinggi meningkatkan debit sungai kecil yang bermuara di Sungai Mahakam.
Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik sebelumnya meminta Pemkab Mahakam Ulu berkoordinasi dengan BPBD Kaltim untuk menyiapkan early warning system untuk mendeteksi secara dini potensi terjadinya bencana banjir.
Sistem peringatan dini diharapkan bisa mendeteksi pergerakan ketinggian air di Long Apari sehingga memberi waktu warga untuk melakukan evakuasi maupun aset-aset di daerah terdampak.
“Bencana banjir ini hampir siklusnya setiap tahun terjadi. Karena kita tidak bisa melawan alam, untuk itu dengan early warning system kita memberikan peringatan kepada warga sehingga bisa menyelamatkan diri dan harta benda lebih awal,” tegasnya dikutip dari laman Pemprov Kaltim.
Dia juga meminta setiap daerah membuat sistem penanganan bencana terpadu untuk untuk memudahkan pencegahan dan penanganan sebelum maupun saat terjadi bencana.
"Tinggal mempersiapkan titik evakuasi ke daerah yang lebih tinggi dan memperkuat akses warga yang akan di evakuasi. Kita menyiapkan sebaik mungkin jalur evakuasi, karena mayoritas warga tinggal di kawasan pinggiran sungai,” pungkasnya.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait