JAKARTA, iNewsKutai.id - Heboh kabar anggur shine muscat diduga mengandung pestisida. Berdasarkan hasil uji laboratorium di Thailand, setidaknya ada 50 jenis bahan berbahaya terkandung dalam anggur yang banyak beredar di Indonesia tersebut.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang dikonfirmasi terkait hal tersebut menyatakan jika hal tersebut bukan kewengan BPOM. Sebaliknya, buah yang diimpor menjadi tanggung jawab Kementerian Pertanian.
"Buah anggur merupakan komoditi pangan yang kewenangan pengawasannya berada di Kementerian Pertanian," ungkap Koordinator Humas BPOM RI Eka Rosmalasari, melalui pesan WhatsApp, Selasa (29/10/2024).
Dugaan anggur shine muscat mengandung bahan berbahaya setelah BPOM Thailand bersama Thai-PAN (Pesticide Alert Network), Majalah Chalard Sue, dan Yayasan Konsumen mengeluarkan pengumuman soal hasil laboratorium.
Dilaporkan 23 dari 24 sampel anggur shine muscat yang dijual di Bangkok mengandung residu pestisida yang melebihi batas aman.
Sampel yang diperiksa berasal dari 15 lokasi penjualan yang berbeda di Bangkok dan sekitarnya sejak 2 hingga 3 Oktober 2024 lalu. Pemeriksaan dilakukan Thailand setelah seorang warga khawatir anggur shine muscat yang dia beli mengandung residu beracun.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan RI melalui Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik menyatakan akan mengawasi kasus ini bekerja sama dengan beberapa pihak.
"Kemenkes akan berkoordinasi dengan Badan Karantina Indonesia dan Kementerian Pertanian sebagai pengawas komoditi pangan segar dari dalam dan luar negeri," tulis laporan resmi Kemenkes yang diterima iNews.id, Selasa (29/10/2024).
Kemenkes menyatakan, bahaya residu tiap jenis pestisida memiliki risiko kesehatan yang berbeda juga terhadap manusia.
"Risikonya tergantung pada senyawa kimia dalam pestisida tersebut, jumlah asupan (residu yang ada dalam bahan makanan), dan lama paparan," tambah laporan Kemenkes.
artikel ini telah tayang di inews.id
Editor : Abriandi
Artikel Terkait