3. Kesemutan atau Mati Rasa
Kesemutan atau mati rasa pada kaki sering dianggap sepele. Padahal, hal itu bisa jadi tanda dari kerusakan saraf. Kondisi yang sering berhubungan dengan gejala ini adalah neuropati diabetik, yang terjadi akibat tingginya kadar gula darah yang merusak saraf-saraf tubuh, terutama di kaki.
Kondisi ini dapat mengurangi sensasi pada kaki, meningkatkan risiko luka atau infeksi yang bisa memburuk hingga membahayakan penderitanya.
4. Vena Laba-Laba
Vena laba-laba adalah pembuluh darah kecil yang tampak terdistorsi di bawah permukaan kulit, membentuk pola mirip dengan laba-laba. Meskipun vena ini tidak berbahaya, namun dapat menjadi tanda bahwa ada masalah dengan sirkulasi darah di tubuh.
Pembentukan vena laba-laba di kaki dan tungkai sering kali berhubungan dengan insufisiensi vena kronis, kondisi di mana darah kesulitan untuk kembali ke jantung.
Selain itu, disfungsi hati atau ketidakseimbangan hormon seperti dominasi estrogen juga dapat berkontribusi pada pembentukan vena laba-laba.
5. Tumit Pecah-pecah
Tumit pecah-pecah sering kali dianggap sebagai masalah sepele. Padahal, itu bisa menjadi tanda hipotiroidisme, di mana kelenjar tiroid tidak berfungsi dengan baik.
Kekurangan hormon tiroid dapat memperlambat pembaruan sel-sel kulit, menyebabkan kulit menjadi kering dan menebal, terutama di tumit. Jika tidak diobati, tumit pecah-pecah bisa menjadi lebih parah dan menimbulkan rasa sakit.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait