Lansia Rawan Masalah Kesehatan Mental, Pendekatan Spiritualitas Jadi Solusi

Arief Budiman
Kesehatan mental menjadi masalah umum pada lansia yang membutuhkan penanganan serius. (foto: ilustrasi/ist)

SAMARINDA, iNewsKutai.id - Kesehatan mental menjadi masalah seiring dengan meningkatnya jumlah lanjut usia (lansia) secara global. Lansia rentan mengalami berbagai masalah psikologis seperti depresi, kecemasan, kesepian, dan penurunan kognitif. 

World Health Organization (2021) melaporkan, lebih dari 20% lansia di seluruh dunia mengalami gangguan mental atau neurologis, dengan depresi sebagai gangguan paling umum.

Isolasi sosial, kehilangan pasangan hidup, penyakit kronis, dan ketergantungan fisik menjadi faktor pemicu utama gangguan kesehatan mental pada lansia. Pandemi Covid-19 juga memperburuk kondisi ini, karena pembatasan sosial yang menyebabkan meningkatnya perasaan kesepian dan keterasingan di kalangan lansia.

Kesehatan mental lansia tidak hanya dipengaruhi oleh faktor biologis dan psikososial, namun juga oleh faktor spiritual. Lansia sering kali mulai mempertanyakan makna hidup dan kematian.

Dimensi spiritual menjadi sangat penting sebagai sumber kekuatan psikologis dalam menghadapi perubahan hidup yang signifikan.

Spiritualitas adalah aspek yang melibatkan pencarian makna, tujuan, dan hubungan dengan sesuatu yang lebih besar dari diri sendiri. Bagi banyak lansia, praktik spiritual seperti doa, meditasi, atau keterlibatan dalam komunitas keagamaan memberikan ketenangan batin dan penguatan emosi. 

Penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan spiritual berkaitan dengan penurunan gejala depresi dan peningkatan kualitas hidup.

Penelitian oleh Wang et al pada 2021 menunjukkan bahwa spiritual well-being memiliki hubungan signifikan dengan kesehatan mental lansia, terutama dalam mengurangi kecemasan eksistensial dan meningkatkan rasa damai dalam menghadapi kematian. 

Spiritualitas dapat menjadi mekanisme koping positif yang membantu lansia dalam menavigasi krisis hidup secara lebih resilien.

Dalam praktik klinis, pendekatan berbasis spiritual mulai banyak digunakan dalam intervensi keperawatan geriatrik. Misalnya, terapi spiritual reminiscence (TSR) yang terbukti efektif dalam menurunkan gejala depresi dan kecemasan pada lansia dengan demensia. 

Editor : Abriandi

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network