get app
inews
Aa Text
Read Next : Paus Beluga Mata-mata Rusia Mati Ditembak di Negara NATO, Aktivis Desak Penyelidikan

Swedia dan Finlandia Gabung NATO, Ini Ancaman Vladimir Putin

Kamis, 30 Juni 2022 | 08:36 WIB
header img
Presiden Rusia Vladimir Putin. (Foto/REUTERS)

MOSKOW, iNewsKutai.id - Swedia dan Finlandia selangkah lagi akan bergabung dengan NATO menyusul keputusan Turki mencabut hak veto-nya. Rusia langsung mengingatkan kedua negara tersebut untuk tidak menempatkan pasukan dan infrastruktur militer aliansi pimpinan Amerika Serikat (AS) tersebut.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan selama ini hubungan dengan Swedia dan Finlandia sangat baik dan tanpa ancaman secara militer. Karena itu, dia mengingatkan agar situasi serupa dipertahankan jika kedua negara tersebut bergabung dengan NATO.

Langkah tegas akan diambil Rusia jika Swedia dan Finlandia memberikan ruang kehadiran pasukan dan infrastruktur NATO di dua negara Baltik tersebut. 

"Jika Swedia dan Finlandia, ingin bergabung dengan NATO, silakan. Tetapi mereka (Swedia dan Finlandia) harus memahami bahwa tidak ada ancaman sebelumnya. Sementara sekarang, jika kontingen militer dan infrastruktur (NATO) dikerahkan di sana, kami harus merespons dengan baik dan menciptakan ancaman yang sama untuk wilayah dari mana ancaman terhadap kami diciptakan,” ucap Putin kepada televisi Pemerintah Rusia, Rabu (29/6/2022), diikutip dari Reuters. 

Dia mengatakan, tidak dapat dihindari bahwa hubungan Moskow dengan Helsinki dan Stockholm akan memburuk karena keanggotaan mereka di NATO. Padahal, menurut Putin, semua hubungan antara Rusia dan dua negara itu selama ini baik-baik saja. 

“Tetapi sekarang mungkin ada beberapa ketegangan, pasti akan ada. Itu tidak bisa dihindari jika ada ancaman bagi kami,” tuturnya. 

Komentar Putin itu muncul sehari setelah Turki mencabut hak vetonya atas tawaran Finlandia dan Swedia untuk bergabung NATO. Ketiga negara sepakat untuk saling melindungi keamanan satu sama lain. 

Dengan dicabutnya veto Turki itu, Helsinki dan Stockholm kini dapat melanjutkan lamaran mereka untuk bergabung dengan pakta pertahanan itu. Hal tersebut sekaligus menandai perubahan terbesar dalam keamanan Eropa dalam beberapa dekade.

Editor : Abriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut