Rajapaksa tak bisa ditangkap alias kebal hukum selama menjabat sebagai presiden. Dia kemungkinan akan mengumumkan pengunduran diri secara resmi di luar negeri untuk menghindari penangkapan.
Adik bungsu Rajapaksa, Basil, yang mengundurkan diri sebagai menteri keuangan pada April lalu, juga gagal terbang ke Dubai setelah tertinggal pesawat Emirates pada Selasa pagi.
Dia juga mengalami cekcok serupa dengan staf bandara dan imigrasi. Basil hendak berangkat menggunakan layanan bisnis, namun mendapat penolakan dari penumpang lain. "Ada beberapa penumpang yang memprotes Basil naik pesawat. Situasi saat itu menegangkan, jadi dia buru-buru meninggalkan bandara," kata seorang pejabat bandara.
Pria yang memiliki kewarganegaraan ganda, Sri Lanka-Amerika Serikat, itu harus membuat paspor baru setelah dokumen perjalanannya tertinggal di kantor presiden. Sumber resmi mengatakan, satu koper penuh dokumen tertinggal di kediaman presiden.
Di dalamnya juga ada uang tunai 17,85 juta rupee atau sekitar Rp738 juta yang sudah diserahkan ke pengadilan. Sampai saat ini tidak ada kabar resmi dari kantor presiden tentang keberadaan Rajapaksa maupun Basil.
Namun selama belum mengundurkan diri secara resmi, Rajapaksa masih menjabat presiden dan yang pasti panglima tertinggi angkatan bersenjata, sehingga masih memiliki sumber daya militer.
Sumber di otoritas pertahanan menyebutkan, Rajapaksa masih bisa meninggalkan Sri Lanka yakni menggunakan kapal perang menuju India atau Maladewa. Jika Rajapaksa mundur, Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe secara otomatis menggantikannya. Parlemen akan memilih seorang anggotanya untuk menjadi presiden sementara yang akan menjabat sampai masa jabatan periode ini berakhir yakni November 2024.
Editor : Abriandi