SAMARINDA, iNewsKutai.id - Pemprov Kaltim menargetkan pembangunan 35.000 rumah layak huni (RLH) bagi warga miskin di Benua Etam. Program ini sebagai bagian dari pengentasan kemiskinan yang presentasenya masih di angka 6,3 persen.
Gubernur Kaltim Isran Noor mengatakan, kelayakan hidup berupa rumah tinggal menjadi indikator utama dalam penentuan taraf kemiskinan. Di Kaltim sendiri, jumlah masyarakat miskin kembali meningkat akibat pandemi Covid-19.
"Kemiskinan kita masih diangka 6,3 persen. Jumlah ini meningkat setelah dua tahun terdampak Covid-19. Ini yang menjadi target kita untuk mendapatkan hunian yang layak," ujarnya dikutip dari laman Pemprov Kaltim, Rabu (27/7/2022).
Isran mengungkapkan, selama ini, pemerintah pusat sudah memberikan bantuan rehabilitas rumah untuk warga miskin sebanyak 25 ribu unit hingga 2023 mendatang. Di APBD, Pemprov telah mengalokasikan dana Rp25 juta per unit untuk rehabilitasi sekitar 1.100 unit rumah.
"Program ini tidak rehab, beda ya. Tapi, RLH ini rumah dibongkar habis dan bangun baru, kalau totality se Kaltim ini hingga pedalaman dan daerah terpencil ada sekitar 35 ribu rumah. Ini target masuk program RLH kita," ungkapnya.
Mantan bupati Kutai Timur itu optimistis target tersebut bakal tercapai. Alasannya, biaya pembangunan bersumber dari dana CSR perusahaan di Kaltim yang mencapai Rp500 miliar per tahun.
Untuk tahap awal yang dikerjasamakan dan dibangun Kodam VI Mulawarman sebanyak 500 unit untuk tiga daerah yakni Balikpapan, Samarinda dan Bontang dengan nilai Rp115 juta per unit.
Panglima Kodam VI Mulawarman Mayor Jenderal TNI Tri Budi Utomo mengemukakan kerja sama Program RLH diawali penandatanganan MoU antara Gubernur Kaltim dengan Pangdam VI Mulawarman pada April lalu.
"Saya bersama Bapak Gubernur mengajak seluruh perusahaan yang telah berkomitmen untuk menyalurkan dana CSR-nya, sehingga target 500 rumah layak huni bisa segera terwujud dan dirasakan masyarakat kita manfaatnya," ajaknya.
Editor : Abriandi