SLEMAN, iNewsKutai.id - Timnas Indonesia U-16 akan menghadapi Vietnam U-16 pada babak final Piala AFF U-16 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, malam ini. Laga pamungkas ini melambungkan asa tim Garuda Asia untuk meraih gelar kedua turnamen kelompok umur U-16.
Laga final ini menjadi pertandingan ulangan bagi kedua tim setelah sebelumnya bentrok di fase grup. Pada laga tersebut, Indonesia berhasil menang 2-1 setelah sebelumnya sempat tertinggal.
Vietnam pada akhirnya lolos ke semifinal menampingi timnas Indonesia yang keluar sebagai juara Grup A. Di babak 4 Besar, Indonesia berhasil mengalahkan Myanmar lewat adu penalti.
Sementara Vietnam lebih dulu memastikan lolos ke final setelah menggasak Thailand dua gol tanpa balas. Kini kedua, tim kembali bentrok untuk memperebutkan gelar juara. Timnas Indonesia khususnya tidak ingin menyinyiakan laga final untuk mengamankan gelar kedua setelah sebelumnya diraih di era pelatih Fakhri Husaini.
Meski sebelumnya mampu mengalahka Vietnam, bukan berarti laga nanti akan berjalan mudah. Vietnam bisa saja memberikan kejutan setelah termotivasi dengan kekalahan di babak penyisihan.
Karena itu, pelatih Bima Sakti tidak ingin anak asuhnya lengah. Menurut dia, kemenangan di babak penyisihan tidak bisa menjadi patokan karena atmosfir laga final sangat berbeda. Untuk itu, dia telah menyiapkan taktik untuk mengantisipasi permainan lawannya.
"Kami sudah menyiapkan taktik tentunya untuk meredam permainan mereka. Pasti mereka juga tidak ingin kalah lagi. Maka dari itu, kami harus lebih fokus, dan bekerja keras serta militan daripada Vietnam," ujarnya dalam sesi konferensi pers.
"Vietnam tim yang bagus, tetapi kami tetap optimistis di final," sambungnya.
Bima juga ingin kemenangan di final nanti bisa menjadi hadiah istimewa untuk hari kemerdekaan Republik Indonesia.
"Saya meminta kepada para pemain untuk memberikan yang terbaik di final karena kesempatan tidak datang dua kali. Saya berharap mereka mengukir prestasi terbaik untuk karier dan itu akan menjadi hadiah kemerdekaan bangsa Indonesia," tegasnya.
"Saat ini pemain dalam kondisi yang sangat baik, tidak ada yang mengalami cedera, kami tadi berlatih ringan dan memulihkan kondisi pemain, agar mereka lebih siap di partai final nanti."
Indonesia terakhir kali memenangkan turnamen yang sama dan memboyong trofi juara adalah saat sukses membekuk Thailand di partai final lewat adu penalti (4-3) tahun 2018. Kala itu di bawah asuhan Fakhri Husaini, Garuda Asia tidak tersentuh kekalahan sama sekali sepanjang turnamen.
"Kemenangan tersebut akan menjadi motivasi tersendiri bagi kami. Semoga kami bisa mengulang kembali kemenangan tersebut tahun ini," tutup Bima.
Editor : Abriandi