get app
inews
Aa Read Next : Kisah Dukun Mentawai Mualaf Diusia Senja, Jalan Kaki 2 Jam Lintasi Hutan demi Belajar Baca Alquran

Praktik Perdukunan Berkedok Pemuka Agama Marak, UAS: Dukun-dukun Harus Ditangkap

Senin, 05 September 2022 | 08:01 WIB
header img
Ustaz Abdul Somad menyarankan agar dukun ditangkap untuk menghentikan praktik perdukunan. (foto: dok inews)

JAKARTA, iNewsKutai.id - Ustaz Abdul Somad atau UAS menyampaikan pendapatnya terkait maraknya praktik perdukunan di Indonesia. Dia menyarankan, jika Indonesia ingin bersih dari praktik menyimpang itu, maka harus dimulai dengan menangkap dukun-dukun yang ada.

Pendapat itu dilontarkannya saat berbincang dengan Daniel Mananta dalam podcast yang ditayangkan di Channel YouTube Daniel Mananta Network. Saat itu, Daniel bertanya terkait fenomena dukun di Indonesia. 

"Ngomongin soal hujan saya jadi ingat soal pawang hujan. Saya penasaran karena sekarang banyak orang yang mereka berserah kepada dukun daripada sama Allah. Pandangan ustaz sendiri bagaimana?" tanya Daniel kepada UAS yang dikutip, Minggu 4 September 2022. 

Lantas, UAS yang mendapatkan pertanyaan secara tegas menjelaskan soal istilah pawang hujan dan perdukunan. Bahkan, UAS menjelaskan perbedaan mencolok antara ustaz dengan dukun. Menurutnya, Ustaz meminta pertolongan sama Allah SWT. 
"Sedangkan dukun, dia minta sama setan, kepada musuh Tuhan. Jadi kita diajarkan untuk menjauhi yang tidak baik. Sedangkan dukun lebih kepada hamba setan," tegas UAS. 

Dia kemudian menjelaskan fenomena dukun ini juga pernah melanda Eropa di masa Rennaisance sekitar abad ke-15. Menurut UAS, saat itu banyak orang yang mengaku sebagai dukun ditangkap lalu disuruh bertobat. 

"Jauh sebelum itu, pada masa setelah Nabi Muhammad meninggal, diadakan razia dukun. Semua dukun ditangkap, disuruh bertobat," ucap UAS. 

Editor : Abriandi

Follow Berita iNews Kutai di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut