MOSKOW, iNewsKutai.id - Rencana Amerika Serikat (AS) mempersenjatai Ukraina dengan rudal Patriot ditanggapi santai Rusia. Kremlin menyatakan, sistem misil itu tidak akan menghambat operasi militer khusus yang digelar di Ukraina.
Sekadar diketahui, AS akhirnya melunak dan mengabulkan permintaan Ukraina untuk mendapatkan bantuan rudal pertahanan Patriot. Hal itu terjadi setelah presiden Volodymyr Zelensky bertemu langsung Joe Biden di Gedung Putih, Rabu (21/12/2022).
Seusai pertemuan, Biden mengumumkan paket bantuan baru senilai 1,85 miliar dolar. Bantuan militer tersebut termasuk rudal Patriot untuk membantunya menangkal serangan rudal Rusia.
"Rudal patriot adalah satu-satunya cara untuk menghilangkan instrumen teror utama negara teroris untuk menyerang kota," kata Zelensky merujuk pada invasi Rusia.
Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan jika Rusia tidak ambil pusing dengan kedatangan sistem pertahanan udara andalan AS tersebut. Menurutnya, rudal Patriot tidak akan menghalangi Moskow untuk menyelesaikan operasi militer khusus.
"Pengiriman rudal Patriot ini menunjukkan jika AS sedang melakukan perang proxy dengan Rusia. Tapi tidak masalah, itu tak akan menghambat operasi militer khusus yang digelar," ujarnya.
Sekadar diketahui, rudal Patriot merupakan sistem rudal permukaan-ke-udara (SAM) yang diproduksi perusahaan pertahanan AS Raytheon, MIM-104. Awalnya, misil tersebut digunakan untuk mencegat pesawat tempur.
Namun, kemudian dilakukan modifikasi untuk menangkis ancaman rudal balistik taktis. Sistem Patriot hadir dengan baterai yang sepenuhnya mobile berupa pusat komando, stasiun radar, dan peluncur misil.
Sistem canggih ini sangat mahal. Dibutuhkan biaya sekitar USD4 juta per putaran dan biaya peluncur masing-masing sekitar USD10 juta. Saat ini, sistem rudal Patriot tersebar di sejumlah negara Asia dan Eropa selain AS selaku produsen.
Di Eropa, pengguna rudal Patriot adalah anggota NATO, mulai dari Jerman, Belanda, Yunani, Spanyol, Rumania, Swedia, dan Polandia. Sistem rudal ini juga digunakan negara Asia seperti Jepang, Israel, Arab Saudi, Kuwait, Taiwan, Korea Selatan, Uni Emirat Arab, Qatar, dan Bahrain.
(Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul : AS Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina, Rusia: Tak Pengaruh)
Editor : Abriandi