MOROWALI, iNews.id - Pertanian ramah lingkungan menjadi fokus perhatian PT Vale Indonesia di area pemberdayaan Blok Bahodopi Kecamatan Bungku Timur, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Sistem ini diharapkan menjadi koreksi dari sistem konvensional yang mengandalkan pupuk kimia.
Direktur Corporate Affairs and General Admin PT Vale Indonesia Yusuf Suharso mengungkapkan, Program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB) diterapkan pada empat desa binaan, yaitu Desa Bahomatefe, Desa Bahomoahi, Desa Ululere, dan Desa Kolono.
Sebanyak 60 orang petani secara konsisten hadir selama pelatihan berlangsung. Peserta diberikan pelatihan terkait tanaman herbal, penanaman padi dipekarangan, penanaman sayuran organik, dan penanaman padi disawah.
Dia berharap program tersebut bisa diterapkan petani, apalagi konsepnya selaras dengan alam dan memiliki nilai ekologis, nilai sosiologis dan nilai ekonomis.
“Pertanian sehat ramah lingkungan berkelanjutan mengedepankan kearifan lokal dan kemandirian, sebagai tindakan koreksi dari metode bertani konvensional yang hanya mengandalkan pupuk kimia dan pestisida,” ujar Yusuf Suharso dalam rilisnya, Jumat (17/12/2021).
Yusuf Suharso menuturkan, program pertanian sehat ramah lingkungan berkelanjutan sebagai salah satu Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM), khususnya masyarakat tani yang berada didaerah pemberdayaan PT Vale Indonesia Tbk di blok Bahodopi.
“Program ini tentu mengedepankan skala prioritas tiga kawasan yang sangat dekat dari area operasional. Tiga Kawasan tersebut, kawasan wilayah kerja, kawasan wilayah peran dan kawasan wilayah sosial dengan mengedepankan belajar dari pengalaman, melalui proses belajar secara alamiah mengalami, mengungkapkan, menganalisa, menyimpulkan dan menerapkan,”paparnya.
Pemda Kabupaten Morowali melalui Sekretaris Dinas Pertanian dan Perkebunan Abd.Muttaqin SP mengapresiasi kegiatan pelatihan, apalagi dilanjutkan dengan pendampingan selama satu tahun kedepan.
“Diharapkan para petani dapat memanfaatkan waktunya sebaik-baik mungkin untuk hadir, dan mengambil banyak ilmu dari pelatihan dan berharap daerah ini menjadi pusat pertanian organik kedepan," ujarnya.
Editor : Abriandi