get app
inews
Aa Text
Read Next : Kejam! Tentara Israel Bakar Hidup-hidup Remaja Penghapal Alquran di Gaza

Jelang Ramadan, Kurma Medjoul Produksi Israel Banjiri Pasar

Jum'at, 17 Maret 2023 | 15:24 WIB
header img
Kurma Medjoul poduksi Israel membanjiri pasar jelang Ramadan. (foto: israel21c.org)

TEPI BARAT, iNewsKutai.id - Kurma asal Israel membanjiri pasar dunia jelang bulan Ramadan. Produk kurma Medjoul yang dipasarkan sebagai produk Israel namun ditanam di tanah Palestina yang dicuri Zionis. 

Samidoun.net dalam laporannya menyebutkan jika sebagian besar kurma ditanam di permukiman ilegal Israel di Tepi Barat. 

“Hingga 80% dari semua kurma yang diproduksi secara ilegal ini diekspor ke seluruh dunia,” ungkap laporan Samidoun.net yang menggalang boikot untuk kurma Israel.

Menurut laporan itu dikutip dari Sindonews, Jumat (17/3/2023), Israel adalah pengekspor kurma terbesar ketiga di dunia, dengan ekspor senilai USD181 juta pada 2017 lalu. 

Di sisi lain, ribuan tahanan Palestina menyambut Ramadan di dalam penjara Israel dan sebagian kehilangan keluarga atau orang yang mereka cintai. 

Jutaan lebih warga Palestina juga menyambut Ramadan menghadapi penghancuran rumah, penyitaan tanah, rasisme sistematis dan apartheid, pengepungan yang mematikan, eksekusi di luar hukum, pendudukan militer, dan penjajah pemukim.

Selama lebih dari 74 tahun, pengungsi Palestina telah ditolak kembali ke rumah, tanah dan properti mereka oleh pemerintah pendudukan Zionis. Namun, pada saat yang sama, perusahaan Israel memasarkan produk tanah Palestina yang mereka curi, ke seluruh dunia yakni kurma medjoul. 

Dalam kebanyakan kasus, perusahaan besar Israel ini mengeksploitasi tenaga kerja Palestina serta tanah Palestina untuk membawa kurma ini ke pasar internasional.  

Sementara warga Palestina yang menanam kurma ini dan di tanah sendiri tidak diberi akses dan kendali atas sumber daya mereka oleh pendudukan Israel. Para pekerja pertanian Palestina di Gaza pun menyerukan boikot kurma Israel. 

Selain itu, produsen kurma pemukiman Israel sering mempekerjakan pekerja anak Palestina untuk memproduksi dan mengemas kurma dalam kondisi yang berbahaya dan melelahkan. 

Untuk pekerja dari segala usia, mereka seringkali harus berada 12 meter di atas tanah di pohon kurma sepanjang hari, bahkan tidak boleh istirahat ke toilet. 

Banyak organisasi di seluruh dunia menyoroti kampanye untuk memboikot kurma Israel. Mereka pun mendukung produsen dan kelompok petani Palestina dengan membeli kurma Palestina.

Di Amerika Serikat, Muslim Amerika untuk Palestina (AMP) menggalang kampanye “Berbuka Puasa dengan Keadilan”. AMP mencatat ekspor kurma Israel ke AS turun dalam beberapa tahun terakhir dan menekankan pentingnya boikot dalam mengurangi kurma apartheid Israel.

Editor : Abriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut