JAKARTA, iNews.id - Malam pergantian tahun tidak hanya identik dengan pesta hura-hura. Tidak sedikit yang memilih menghabiskannya dengan berzikir, berdoa kepada Allah SWT.
Apalagi dalam situasi pandemi Covid-19 seperti saat ini di mana akivitas masyarakat dibatasi. Berdoa di rumah bersama keluarga ataupun di masjid dengan protokol kesehatan ketat, jauh lebih baik dibanding hura-hura.a
Namun, bagaimana dalil doa akhir tahun dalam Islam sebenarnya?
Ada dua pendapat berbeda mengenai doa akhir tahun. Agar tidak bingung, berikut rangkuman dalil doa akhir tahun untuk diikuti umat Muslim
Dalil Doa Akhir Tahun
Dikutip dari buku 'Koreksi Doa & Dzikir antara Sunnah dan Bid'ah' karya Bakr bin Abdullah Abu Zaid, tidak ada satupun dalil dan hadits tentang akhir tahun dengan berdoa. Memanjatkan doa akhir tahun termasuk tradisi sufi yang biasa melakukan ibadah khusus, seperti di musim kemarau atau di musim semi.
Sedangkan, melansir buku 'Misteri Bulan Suro Perspektif Islam Jawa' karya K H Muhammad Solikhin, berdasarkan pesan Ulama Izzuddin Abdussalam as-Syafi'i, seperti dinukil oleh Imam Abu Syamah, pelaksanaan kebaikan itu harus selalu mengikuti syariat Rasulullah.
Sehingga, doa akhir tahun dan awal tahun tentunya bisa diamalkan dengan disertai keyakinan berasal dari hadits Nabi Muhammad SAW.
Doa Akhir Tahun dan Artinya
Dalam buku 'Doa Harian Pengetuk Pintu Langit' terbitan Quanta, doa akhir tahun latin Indonesia yang bisa diamalkan adalah sebagai berikut:
- Latin: Allahumma maa 'amiltu min 'amalin fii haadzihis sanati maa nahaitanii 'anhu, wa lam atub minhu, wa halumta fiihaa 'alayya bi fadhlika ba'da qudratika 'alaa 'uquubatii, wa da'autanii ilat-taubati min ba'di jaraa-atii 'alaa ma'shiyatika. Fa innii istagfartuka, faghfirlii wa maa 'amiltu fiihaa mimmaa tardhaa, wa wa'attanii 'alaihitstsawaaba, fa as-aluka an tataqabbala minnii wa laa taqtha' rajaa-ii minka yaa kariim
- Artinya: Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang sementara aku belum sempat bertaubat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Jangan lah kau membuatku putus asa. Wahai Tuhanku yang Maha Pemurah.
Jadi, sudah jelas bagaimana dalil doa akhir tahun dalam Islam bagaimana?
Editor : Abriandi