Hingga saat ini, jenazah korban belum bisa dievakuasi setelah terjatuh ke jurang sedalam 15 meter. Pasukan TNU yang berusaha mengevakuasi jenazah justru diserang KKB.
Akibatnya, 4 personel TNI hingga Selasa (18/4/2023) malam masih dinyatakan hilang kontak. Sementara lima orang lainnya yang sempat hilang sudah kembali ke pos masing-masing.
"Yang masih belum terkonfirmasi sampai sekarang ini empat personel, masih kita cari bersama," ucapnya di Lanud Yohanis Kapiyau Timika.
Panglima menambahkan, dalam serangan di Distrik Mugi-Mam tersebut, KKB memanfaatkan warga sipil terutama perempuan dan anak-anak untuk mengepung prajurit TNI. Akibatnya, prajurit sulit membedakan antara KKB dan masyarakat.
Yudo menjelaskan, situasi tersebut membuat prajuritnya kebingungan karena tidak ingin salah sasaran. Akibatnya, prajurit memilih bertahan dan tidak melakukan serangan balasan.
Menurutnya, KKB sengaja menggunakan ibu-ibu dan anak-anak sebagai tameng karena tahu anggota TNI tidak akan melepaskan tembakan yang dapat membahayakan warga sipil.
"Saya tidak mau represif yang mengakibatkan korban masyarakat ataupun anak-anak. Tapi ternyata mereka menggunakan itu. Ini yang sangat saya sayangkan sehingga prajurit kita jadi korban," pungkasnya.
Editor : Abriandi