PONTIANAK, iNewsKutai.id - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan Barat (Kalbar) mulai berdampak pada aktivitas belajar mengajar. Bencana kabut asap memaksa siswa belajar dari rumah atau sekolah online.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyatakan, keputusan menerapkan sekolah online dilakukan setelah kepekatan kabut asap dinilai sudah masuk dalam level membahayakan kesehatan.
"Pemkot memutuskan menetapkan untuk melaksanakan sekolah secara online karena kabut asap mulai menghkhawatirkan," katanya dikutip Minggu (20/8/2023).
Edi menjelaskan, kualitas udara di Kota Pontianak sangat mengkhawatirkan terutama pada sore dan malam hari. Sekolah online ini diterapkan untuk jangka waktu yang belum ditentukan sambil terus memantau perkembangan kualitas udara.
Dia pun memastikan jika kabut asap di Pontianak merupakan kiriman dari daerah lain. Edi mengaku, titik-titik api di Pontianak telah padam oleh satgas pencegahan yang rutin memonitor kebakaran hutan maupun lahan.
"Sempat ada titik api tapi kita padamkan segera. Kita sudah membentuk satgas mencegah kebakaran lahan. Itu lebih efektif," ujarnya.
Editor : Abriandi