get app
inews
Aa Read Next : Fantastis, Gaji Kepala Otorita IKN Nusantara Rp172 Juta per Bulan, Dana Operasional Rp178 Juta

Kaltim Disebut Tempat Jin Buang Anak, Pemprov Imbau Masyarakat Jangan Terprovokasi

Minggu, 23 Januari 2022 | 19:14 WIB
header img
Desai Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara. (foto: ist)

SAMARINDA, iNewsKutai.id - Pemprov Kaltim mengimbau masyarakat Benua Etam tidak terpancing dengan provokasi yang dilontarkan segelintir pihak yang menolak pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Penajam Paser Utara.

Kepala Biro Adpim Setdaprov Kaltim M Syafranuddin mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai pihak-pihak tertentu yang ingin memperkeruh kondusifitas daerah. Karena itu, warga Benua Etam diminta tidak mudah terprovokasi dan tetap bersabar.

Baca juga: Profil Edy Mulyadi, Sebut Kalimantan Tempat Jin Buang Anak dan Hina Prabowo Subianto

"Karena itu, Pemprov mengajak dan meminta seluruh warga untuk sabar serta bersyukur. Karena, anggap saja UU IKN adalah kado terindah bagi masyarakat Kaltim," ungkapnya, Minggu (23/1/2022).

Juru bicara Gubernur Kaltim ini berharap agar warga tidak menanggapi berlebihan terhadap situasi terkini terkait pemindahan ibu kota. Menurut dia, perbedaan pendapat adalah hal biasa. Terpenting adalah masyarakat tetap tenang, jangan mudah terpancing emosi.

"Biarkan orang berpendapat macam-macam, yang pasti Kaltim sudah resmi menjadi lokasi pindahnya IKN," tegasnya.

Baca juga: Ketua Dewan Adat Dayak Kaltim Harap Kepala Otorita IKN Nusantara Putra Daerah Kalimantan

Dia mengingatkan, fokus utama masyarakat Kaltim saat ini adalah mempersiapkan diri menyongsong kepindahan IKN. Banyak hal yang perlu dilakukan, tanpa harus menyikapi statemen orang yang tak mendukung IKN.

"Warga Kaltim sabar, fokus saja untuk menyambut perpindahan IKN. Jaga kedamaian yang telah terbangun selama ini," harapnya. 

Sebelumnya, viral pernyataan Edy Mulyadi yang diduga menghina Kaltim. Dia menyebut jika Benua Etam yang dipilih sebagai lokasi IKN adalah tempat jin buang anak dan hanya dihuni genderuwo atau monyet.

Pernyataan itu diduga terkait penolakan pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara. Ibu kota sebelumnya sudah resmi pindah dan disetujui DPR awal pekan lalu.

Editor : Abriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut