get app
inews
Aa Read Next : Duh! Harga Beras Bulog Naik Rp1.800 per Kilogram di Kalimantan

Kisah Anak Sopir Truk Batubara Jadi Dokter, Ingin Mengabdi di Kalimantan

Senin, 31 Januari 2022 | 11:05 WIB
header img
Oktara, anak sopir truk batubara dilantik jadi dokter muda FK Unair. (Foto: Unair)

JAKARTA, iNewsKutai.id - Rini Kuswanti  tak kuasa menahan airmata ketika sang putra Oktara Geovanny Saroza mengucapkan sumpah pelantikan sebagai dokter muda Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) periode 1 Tahun 2022. 

Rini tak menyangka, sang anak mampu meraih cita-cita di tengah keterbatasan. Ya, Oktara bukanlah dari kalangan keluarga berada seperti mahasiswa kedokteran pada umumnya. 

Ayahnya hanyalah seorang sopir truk yang setiap hari banting tulang mengangkut batubara di Kalimantan. Sedangkan sang ibu hanya ibu rumah tangga biasa. Hal itu yang kemudian menjadi pelecut untuk mewujudkan impiannya menjadi dokter

“Saya bangga sekali, sampai tidak bisa berkata-kata,” ungkap Rini dikutip dari laman resmi Unair, Minggu (30/1/2022). 

Berkat kegigihannya, Oktara berhasil membuatnya berhasil meraih cita-cita menjadi dokter. Ia merupakan salah satu penerima beasiswa bidikmisi. 

“Saya sangat bersyukur kepada pemerintah yang telah membiayai saya selama kuliah. Bahkan dari SMP dan SMA sekolah saya dibiayai negara,” kata Oktara. 

Anak dari 5 bersaudara ini memang sudah bercita-cita menjadi dokter sejak kecil. Keterbatasan yang ada tak mengurungkan niatnya menjadi dokter karen melihat profesi ini sebagai hal yang mulia dan keren. 

Terlebih, ia melihat kondisi dokter di Kalimantan yang masih kurang membuat niatnya semakin bulat. Beruntung, Oktara memiliki orang tua yang suportif.  Orang tua Oktara diketahui selalu mendukung cita-cita anak sepenuhnya. 

Meskipun dengan keterbatasan dana, orang tuanya sama sekali tak melarang dan justru selalu memberikan doa dan mendorong agar terus berprestasi. Meskipun mendapat sokongan biaya hidup, Oktara juga berupaya untuk hidup mandiri. Ia diketahui menjalani berbagai pekerjaan ketika kuliah, mulai dari guru les hingga event organizer (EO).

“Kalau diceritakan sebenarnya banyak struggle yang saya alami selama menjalani pendidikan. Namun saya bersyukur punya dukungan dari teman dan senior yang sering membantu saya. Baik meminjamkan buku-buku dan lainnya,” ungkapnya.

Pria kelahiran tahun 1997 ini berencana untuk mencari beasiswa lagi untuk melanjutkan sekolah. Ia mengatakan, ke depan ingin menjadi peneliti di bidang kesehatan atau bekerja di birokrasi kesehatan.

Dia mengaku ingin menjadi inspirasi untuk adik-adiknya untuk terus berusaha di tengah keterbatasan yang ada.

“Apa yang saya lakukan ini, selain untuk masa depan saya sendiri saya juga ingin memotivasi adik-adik saya. Bahwa meski kami dari keluarga sederhana kalau kita berusaha dan mengambil semua kesempatan yang ada, kita pasti bisa,” tutur dia.

Tak lupa, ia memberikan pesan kepada para anak muda, khususnya yang memiliki latar belakang ekonomi keluarga sepertinya untuk tidak takut bermimpi. Sebab, ada banyak peluang yang bisa diambil dan dimanfaatkan.

“Ekonomi bukan penghalang. Yang penting semangat untuk belajar dan berdoa, insyaallah ada jalan,” ujar Oktara.

Editor : Abriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut