get app
inews
Aa Read Next : Nilai Komersial Rendah Diduga Jadi Alasan Megaproyek IKN Nusantara Sepi Peminat

Faktor Ekonomi, Banyak Balita di Kaltim Alami Malnutrisi

Senin, 28 Februari 2022 | 19:40 WIB
header img
Ilustrasi pemberian makanan tambahan bagi anak penderita malnutrisi.(Foto:Ist)

SAMARINDA, iNewsKutai – Faktor ekonomi menjadi pemicu utama kasus malnutrisi di Kalimantan Timur. Meski masih dalam ambang batas ringan, masalah kekurangan gizi ini mayoritas ditemukan pada anak berusia di bawah lima tahun (balita).

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Masitah mengungkapkan, temuan balita malnutrisi tersebut berdasarkan laporan puskesmas yang melakukan pengecekan berkala pada masyarakat di wilayahnya. Menurutnya, sebagai langkah penanganan, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dilakukan dengan pantauan dari puskesmas setempat.

Dia mengatakan penyebab masyarakat Kaltim kekurangan gizi karena ketidaktahuan tentang menu gizi seimbang, pola asuh anak dengan benar ataupun faktor ekonomi yang rendah. 

"Misalnya di suatu daerah di pesisir laut yang banyak menghasilkan ikan namun karena ketidaktahuan tentang gizi yang terkandung dalam ikan tersebut atau pun karena desakan ekonomi ikan tersebut dijual untuk memenuhi kebutuhan lainnya," terangnya. 

Sekadar diketahui, malnutrisi adalah kondisi ketika asupan nutrisi tidak sesuai dengan kebutuhan harian tubuh. Dalam hal ini, kekurangan atau kelebihan makro (karbohidrat, protein, dan lemak) atau mikronutrien (vitamin dan mineral). 

Masitah mengungkapkan mayoritas kurangnya asupan gizi di Kaltim saat ini terjadi pada usia balita. Hal ini terlihat saat pengukuran dan pemantauan pertumbuhan. Dia pun mengimbau agar orang tua balita setiap bulan dapat melakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anaknya secara teratur ke posyandu terdekat. Masyarakat juga bisa melakukan pemeriksaan secara mandiri.  

Lebih lanjut, pihaknya telah melakukan berbagai upaya dalam menangani masalah persoalan kekurangan gizi. Salah satunya melakukan bimbingan konseling, pemberian PMT dengan pemantauan secara berkala serta koordinasi bersama aparat setempat. 

Sementara upaya preventif yang dilakukan yakni meliputi sosialisasi tentang gizi seimbang secara berjenjang dengan melibatkan institusi pendidikan, organisasi profesi dan organisasi masyarakat, serta OPD terkait. 

"Kami mengadakan seminar, webiner terkait gizi dan masalah gangguan gizi pada saat keadaan tertentu misalnya Hari Gizi Nasional, Pekan ASI, Hari Kesehatan dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat," paparnya. 

Dia pun menegaskan, Dinas Kesehatan Kaltim selalu memberikan sosialisasi dan bimbingan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat terkait masalah gizi. Langkah ini melibatkan institusi pendidikan yang berkaitan dengan kesehatan, terutama saat Praktek Kerja Lapangan (PKL). 

Dia berharap masyarakat lebih memperhatikan pedoman gizi seimbang, mengkonsumsi makanan secara teratur dengan panduan 'Isi Piringku', membiasakan cek kesehatan secara teratur, memperhatikan cara pemilihan, penyimpanan dan pengolahan bahan makanan.

Editor : Abriandi

Follow Berita iNews Kutai di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut