JAKARTA, iNewsKutai.id - Gembar-gembor taksi terbang menjadi alat transportasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ternyata omong kosong belaka. Meski uji coba terbang sukses, taksi terbang asal Korea Selatan tersebut ternyata untuk riset.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjelaskan, taksi terbang yang saat ini berada di IKN hanya untuk riset. Padahal, taksi yang diproduksi Hyundai tersebut sukses diujicoba di Bandara APT Pranoto Samarinda.
"Untuk riset sih oke ya, tapi kalau taksi terbang digunakan untuk umum bahkan komersial ini belum ada," ungkap Budi Karya saat ditemui usai Konferensi Pers Bali International Air Show 2024 dikutip, Selasa (20/8/2024).
Budi Karya beralasan, teknologi taksi terbang tersebut juga belum pernah diterapkan secara komersial di belahan dunia manapun. Selain itu, wacana pengembangan taksi terbang belum mendapatkan rekomendasi dari organisasi penerbangan sipil internasional atau ICAO.
Karena itu, Indonesia sebagai anggota ICAO harus patuh pada ketentuan yang mengikat tersebut.
"Taksi terbang itu kegiatan yang bagus, inovatif dan mungkin untuk pembelajaran yang bagus. Tapi kita sebagai anggota ICAO harus tunduk dan mengikuti apa yang digariskan ICAO," kilahnya.
Dia mengklaim telah bersurat kepada ICAO untuk memberikan evaluasi terhadap uji coba taksi terbang yang belakangan dilakukan di IKN Nusantara.
ICAO diharapkan mengeluarkan rekomendasi atau paling tidak mendapatkan atensi lebih jauh dari organisasi penerbangan sipil untuk penerapan taksi terbang di Indonesia.
"Saya sudah berkirim surat kepada ICAO untuk mendapat izin. Insya Allah dapat jawaban, mudah-mudahan boleh (mengoperasikan taksi terbang)," ujarnya.
Otorita IKN bersama Hyundai Motor Group sebelumnya berhasil melakukan uji terbang Proof-of-Concept (PoC) Advanced Air Mobility (AAM) yang dilaksanakan di Bandara APT Pranoto Samarinda pada Senin, 29 Juli 2024 lalu.
Kegiatan PoC AAM ini bertujuan untuk menilai keandalan dan kesiapan moda transportasi Urban Air Mobility (UAM) sebagai salah satu bentuk transformasi transportasi cerdas dan ramah lingkungan untuk waktu mendatang di IKN Nusantara.
Dalam uji coba, taksi terbang bisa mengudara dengan ketinggian 50 meter dan kecepatan 50 kilometer per jam selama 10 menit.
artikel ini telah tayang di inews.id
Editor : Abriandi