JAKARTA, iNewsKutai.id - Kota Samarinda akan mengalami hari tanpa bayangan siang ini. Fenomena alam ini bisa disebut juga kulminasi atau transit atau istiwa'.
Lalu kapan waktu fenomena ketika Matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit Kota Samarinda? Simak ulasan berikut.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam keterangannya menjelaskan saat deklinasi Matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya disebut sebagai Kulminasi Utama.
Saat itu, Matahari tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit. Efeknya, bayangan benda tegak tidak akan terlihat karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.
"Karena itu, hari kulminasi utama dikenal juga sebagai hari tanpa bayangan," tulis BMKG dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (23/9/2024).
BMKG menjelaskan, fenomena hari tanpa bayangan terjadi karena bidang ekuator Bumi atau bidang rotasi Bumi tidak tepat berimpit dengan bidang ekliptika atau bidang revolusi Bumi.
Posisi Matahari dari Bumi akan terlihat terus berubah sepanjang tahun antara 23,5 derajat LU sampai dengan 23,5 derajat LS. Pergerakan ini disebut sebagai gerak semu harian Matahari.
Tahun ini, lanjut BMKG, Matahari tepat berada di khatulistiwa pada 20 Maret 2024 pukul 10.06 WIB dan 22 September 2024 pukul 19.43 WIB. Adapun pada 21 Juni 2024 pukul 03.50 WIB Matahari berada di titik balik Utara dan pada 21 Desember 2024 pukul 16.20 WIB Matahari berada di titik balik Selatan.
Lalu, kapan terjadinya fenomena kulminasi di Indonesia khususnya di Kota Samarinda?
Editor : Abriandi