LANGKAT, iNewsKutai.id – Adib Auli Rezeki, pengurus pondok pesantren (Ponpes) An Nur di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara nyaris meregang nyawa setelah dibakar hidup-hidup oleh seorang santri berinisial FAZ.
Beruntung, korban berhasil diselamatkan pengurus dan santri lainnya. Namun, korban mengalami luka bakar hingga 60 persen dan harus dirawat intensif di rumah sakit umum pusat (RSUP) Haji Adam Malik, Medan.
Kepala Humas RSUP Adam Malik, Rosario Dorothy Simanjuntak mengatakan, korban Adib sudah melewati masa kritis sehingga ventilatornya dibuka. Saat ini, korban masih menggunakan selang napas.
"Korban mengalami luka bakar hingga 60 persen di wajah, punggung, tangan, kaki dan sebagian dada. Masih di ruang ICU, tapi kondisinya stabil dan sudah sadarkan diri,” ungkapnya, Kamis (10/10/2024).
Juanda, orang tua korban mengaku awalnya menerima kabar jika putranya menjadi korban kebakaran setelah kamar yang ditempatinya terbakar.
Kedua orang tuanya yang tinggal di Kecamatan Keto, Kabupaten Aceh Tengah, langsung menuju RSUP Adam Malik Medan. Mereka baru mengetahui putranya menjadi korban pembakaran ketika diberitahu di rumah sakit.
“Saat ini, kami kesulitan karena biaya pengobatan anak saya tidak bisa ditanggung BPJS. Alasannya, anak saya korban tindak pidana,” ucapnya.
Polres Langkat saat ini telah menahan pelaku FAZ santri Ponpes An Nur untuk mengungkap motif pembakaranan. Diduga kuat, pelaku nekat melakukan pembakaran lantaran kesal terhadap korban.
artikel ini telah tayang di inews.id
Editor : Abriandi