get app
inews
Aa Read Next : Nilai Komersial Rendah Diduga Jadi Alasan Megaproyek IKN Nusantara Sepi Peminat

Peringatkan Tentara Bayaran di Ukraina, Rusia: Tak Akan Ada Belas Kasihan

Selasa, 15 Maret 2022 | 13:26 WIB
header img
Tentara bayaran dari negara Barat membantu Ukraina melawan Rusia. (foto: reuters)

MOSKOW, iNewsKutai.id - Kementerian Pertahanan Rusia mengirimkan pesan kepada seluruh tentara bayaran yang membantu Ukraina. Kremlin menyatakan tidak akan memberikan ampun kepada milisi asing yang terbukti melawan Rusia.

Pernyataan itu menyusul banyaknya tentara bayaran termasuk warga negara anggota NATO yang memilih ikut melibatkan diri dalam konflik Rusia-Ukraina. Juru bicara militer Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov menyatakan seluruh lokasi persembunyian milisi asing sudah diketahui.

"Semua lokasi tentara bayaran asing di Ukraina diketahui oleh kami. Saya ingin memperingatkan Anda lagi, tidak akan ada belas kasihan bagi tentara bayaran, di mana pun mereka berada di wilayah Ukraina," tegas dia dalam pernyataan Senin (14/3/2022). 

Dia mencontohkan penghancuran pangkalan Yavorov yang luluh lantak dihajar tanpa ampun oleh rudal jelajah Rusia. Konashenkov mengatakan sejumlah pemerintah Barat telah mendorong warganya berperang melawan pasukan Rusia sebagai tentara bayaran. 

"Semua tanggung jawab lebih lanjut atas kematian warga asing kategori ini di Ukraina terletak semata-mata pada kepemimpinan negara-negara ini. Serangan yang ditargetkan akan berlanjut,” ungkap Konashenkov, secara khusus mengacu pada serangan rudal jelajah pada Minggu di pangkalan militer di Yavorov dan Starichi di dekatnya di Ukraina barat. 

Menurut Moskow, salvo rudal menghancurkan fasilitas yang digunakan "Legiun Internasional Ukraina" dan menewaskan "hingga 180 pejuang asing." 

Para pejabat Kiev mengatakan bahwa 35 orang tewas dan 130 terluka dalam serangan terhadap Pusat Internasional untuk Penjagaan Perdamaian dan Keamanan, nama resmi pangkalan militer di dekat Yavorov. 

Pangkalan itu telah digunakan selama bertahun-tahun oleh personel NATO untuk melatih pasukan Ukraina. Sementara pihak berwenang Ukraina bersikeras tidak ada pejuang asing yang tewas dalam serangan itu, beberapa media Inggris telah melaporkan bahwa tiga mantan pasukan khusus Inggris tewas di Yavorov, dan "lebih banyak lagi yang tewas di dalam lokasi daripada yang diklaim." 

Laporan ini belum dikonfirmasi secara resmi oleh London. Sementara itu, Washington bersikeras tidak ada “pasukan, kontraktor, atau pekerja pemerintah sipil AS” yang hadir di Yavorov. 

Moskow mengirim pasukan ke Ukraina bulan lalu, mengutip tujuh tahun kegagalan Kiev menerapkan ketentuan perjanjian Minsk dan berdamai dengan wilayah Donetsk dan Lugansk yang memisahkan diri. 

Rusia telah mengakui dua republik Donbass sebagai negara merdeka hanya beberapa hari sebelumnya. Kiev menuduh Moskow melakukan serangan yang tidak beralasan.

Editor : Abriandi

Follow Berita iNews Kutai di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut