KIEV, iNewsKutai.id – Keinginan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendapatkan sistem rudal pertahanan Iron Dome tampaknya sulit terealisasi. Penyebabnya, Israel enggan mengirimkan senjata penangkis serangan rudal berbasis di darat tersebut.
Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid menyatakan komitmennya untuk membantu Ukraina yang tengah diinvasi Rusia. Dia mengatakan Israel telah telah mengirim rumah sakit lapangan dan bantuan kemanusiaan lainnya ke Ukraina.
“(Membantu) sebanyak yang kami bisa,” ungkap Lapid lewat pernyataan yang dikutip Reuters, Senin (21/3/2022) WIB.
Israel mencoba memainkan peran sebagai mediator dalam konflik Ukraina dan Rusia. Kendati demikian, negara zionis itu tetap mengutuk serangan Moskow ke negara tetangga bekas Uni Soviet itu.
Sebelumnya, Zelensky menegur Israel dalam pidato yang dia tujukan kepada parlemen zionis (Knesset) pada Minggu (20/3/2022). Dia mempertanyakan, mengapa Israel tak kunjung memberikan pertahanan rudal ke Ukraina atau menjatuhkan sanksi kepada Rusia atas serangan Moskow ke negaranya.
Dia berharap senjata itu bisa membantu Ukraina dalam melawan gempuran pasukan Rusia.
“Semua orang tahu bahwa sistem pertahanan rudal Anda (Israel) adalah yang terbaik dan bahwa Anda pasti dapat membantu orang-orang kami, menyelamatkan nyawa rakyat Ukraina, orang-orang Yahudi Ukraina,” ujar Zelensky—yang juga orang Yahudi—kepada Knesset melalui panggilan video.
“Kami dapat bertanya mengapa kami tidak dapat menerima senjata dari Anda, mengapa Israel tidak memberlakukan sanksi yang kuat terhadap Rusia atau tidak menekan bisnis Rusia,” katanya dalam pidato yang sama.
Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, termasuk di antara lebih dari 100 anggota Knesset yang ambil bagian dalam panggilan video bersama Zelensky tersebut. Akan tetapi, dia belum memberikan komentar apa pun setelah pemimpin Ukraina itu berbicara.
Editor : Abriandi