Malam 1 Suro: Mitos, Pantangan, dan Tradisi Sakral dalam Budaya Jawa

4. Menjaga Perkataan dan Emosi
Pertengkaran atau konflik pada malam 1 Suro diyakini membawa energi negatif yang berkepanjangan. Oleh karena itu, masyarakat dianjurkan untuk menjaga suasana hati, menghindari adu mulut, serta memperkuat keharmonisan antaranggota keluarga maupun tetangga.
5. Kerbau Bule sebagai Simbol Spiritual
Di Keraton Surakarta, malam 1 Suro dirayakan dengan Kirab Pusaka dan Kirab Kerbau Bule (Kebo Bule). Kerbau albino ini dianggap sebagai hewan keramat dan memiliki kekuatan spiritual.
Menariknya, masyarakat percaya bahwa kotoran kerbau bule yang jatuh selama kirab dapat membawa keberuntungan, sehingga tak jarang diambil untuk disimpan.
Tak hanya mitos, malam 1 Suro juga menjadi momentum penting untuk menjalankan berbagai ritual spiritual dan adat:
- Memandikan Pusaka: Tradisi ini biasa dilakukan untuk membersihkan senjata pusaka seperti keris, tombak, atau pedang. Prosesi ini dipercaya dapat membersihkan energi negatif dan menyambut tahun baru dengan aura positif.
- Tapa Bisu: Sebuah ritual yang dilakukan tanpa berbicara sepanjang malam sambil berjalan kaki mengelilingi kawasan keraton. Tapa bisu dimaknai sebagai bentuk perenungan diri dan pengendalian hawa nafsu.
- Selamatan dan Tirakatan: Banyak keluarga Jawa menggelar doa bersama, membaca doa-doa atau wirid, serta tirakatan sebagai bentuk refleksi spiritual dan permohonan keselamatan.
Editor : Abriandi