get app
inews
Aa Read Next : Jokowi Semringah, Progres Pembangunan Kantor Presiden di IKN Nusantara sudah 74 Persen

Jokowi Instruksikan Kejagung Ungkap Aktor Intelektual Dibalik Mafia Minyak Goreng 

Rabu, 20 April 2022 | 15:11 WIB
header img
Presiden Joko Widodo (Foto: Instagram/@jokowi)

JAKARTA, iNewsKutai.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta penegak hukum mengusut tuntas kasus mafia minyak goreng dan mengungkap dalam dibalik kelangkaan bahan pokok tersebut dalam beberapa pekan terakhir.

"Kejaksaan Agung sudah menetapkan empat tersangka urusan minyak goreng ini dan saya minta diusut tuntas supaya kita bisa tahu siapa yang bermain dibalik ini," kata Jokowi saat memberikan keterangan pers di Pasar Bangkal Baru, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Rabu (20/4/2022).

Sebelumnya, Kejagung sudah menetapkan Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Indrasari Wisnu Wardhana sebagai tersangka kasus suap izin ekspor minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO).

Kejagung juga menetapkan tiga orang dari pihak swasta yakni Komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia, Master Parulian Tumanggor; Senior Manager Corporate Affairs PT Pelita Agung Agrindustri/Permata Hijau Group, Stanley MA; dan General Manager di Bagian General Affair PT Musim Mas, Picare Tagore Sitanggang. 

Jokowi menyebut, saat ini minyak goreng masih menjadi persoalan di tengah masyarakat meskipun pemerintah telah memberikan bantuan langsung tunai. Alasanya, harga di pasar tradisional masih cukup tinggi. 

"Kita ingin harganya yang lebih mendekati normal. Jadi memang harganya tinggi, karena apa? Harga di luar, harga internasional itu tinggi banget, sehingga kecenderungan produsen itu pengennya ekspor memang harganya tinggi di luar," ucapnya. 

Dia menegaskan pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi persoalan minyak goreng ini, antara lain melalui beragam kebijakan seperti penetapan harga eceran tertingi (HET) untuk minyak goreng curah dan subsidi ke produsen. Namun, Presiden melihat kebijakan tersebut belum berjalan dengan efektif dalam beberapa pekan ini. 

"Di pasar saya lihat minyak curah banyak yang belum sesuai dengan HET yang kita tetapkan, artinya memang ada permainan," ucapnya. iNews Kutai

Editor : Abriandi

Follow Berita iNews Kutai di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut