WASHINGTON, iNewsKutai.id - Militer Ukraina perlahan mulai menguasai teknologi senjata buatan Barat. Terbaru, sedikitnya 200 tentara Kiev menyelesaikan pelatihan pengoperasian meriam Howitzer M777.
Ini memberikan peluang bagi militer Ukraina menyerang balik posisi tentara maupun wilayah Rusia dari jarak jauh menggunakan meriam Howitzer. Meriam jarak jauh tersebut bisa dioperasikan berbasis darat maupun dengan kendaraan berpenggerak.
Meriam Howitzer Ukraina merupakan bagian dari paket bantuan militer Amerika Serikat untuk melawan Rusia.
“Hingga hari ini, lebih dari 220 tentara Ukraina telah menyelesaikan pelatihan (M777 howitzer). Ada tambahan 150 lebih yang saat ini sedang menjalani pelatihan howitzer,” kata Sekretaris Pers Pentagon, John Kirby dalam konferensi pers, Jumat (6/5/2022) waktu setempat.
Selain meriam Howitzer, 15 tentara Ukraina juga telah menyelesaikan pelatihan mereka terkait cara menggunakan radar seluler Q64. Sementara itu, sekitar 60 tentara Ukraina lagi telah menyelesaikan pelatihan kendaraan pengangkut personel lapis baja M113.
Adapun 50 anggota militer Kiev lainnya saat ini juga sedang dilatih menggunakan kendaraan tempur tersebut. Tak cukup sampai di situ, kata Kirby, sebanyak 20 tentara Ukraina juga dilatih AS untuk mengoperasikan drone Phoenix Ghost. Saat ini, sudah seminggu lamanya mereka menjalani kursus pelatihan pesawat tak berawak itu.
Pada 24 Februari, Rusia mulai melancarkan operasi militer khusus di Ukraina. Agresi militer itu menyusul seruan Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LPR) yang meminta bantuan Moskow untuk mempertahankan mereka dari serangan intensif oleh pasukan Kiev.
DPR dan LPR adalah dua wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina. Rusia mengatakan bahwa tujuan dari operasi khusus di dua wilayah itu adalah untuk demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina.
Editor : Abriandi