get app
inews
Aa Text
Read Next : Diancam Seseorang Setelah Bertemu Isran Noor, Makmur HAPK : Saya Tidak Takut!

Pendapatan Daerah Kaltim Capai Rp10,2 Triliun, Terbesar Kedua di Indonesia

Kamis, 02 Juni 2022 | 14:01 WIB
header img
Gubernur Kaltim Isran Noor (dua kiri) menerima penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri. (foto: adpim kaltim)

JAKARTA, iNewsKutai.id - Pemprov Kaltim mencatatkan pendapatan daerah 2021 sebesar Rp10,22 triliun. Jumlah tersebut merupakan terbesar kedua di Indonesia di bawah Gorontalo.

Realisasi tersebut juga melampauai target pendapatan tahun anggaran 2021 yang ditetapkan sebesar Rp9,58 triliun. Pendapatan daerah ini berasal dari empat jenis pemasukan yaitu seperti pajak daerah, retribusi daerah, pengelolaan kekayaan yang dipisah hingga pendapatan sah lain-lainnya.

Pencapaian tersebut tersebut diganjar penghargaan oleh Kementerian Dalam Negeri sebagai peringkat kedua pemerintah daerah dengan realisasi pendapatan daerah tertinggi dari tahun 2020 ke tahun 2021 kategori provinsi.

"Syukur alhamdulilah Kaltim bisa meraih penghargaan ini. Tentu ini harus jadi motivasi agar pendapatan Kaltim ke depan bisa lebih meningkat lagi,'" kata Gubernur Kaltim H Isran Noor disel Penganugerahan Realisasi APBD dan Rakornas Keuangan Daerah Tahun 2022 di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (2/6/2022).

Isran Noor menjelaskan penilaian Kemendagri dilakukan dengan melihat Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Pendapatan dan Belanja Daerah yang berakhir pada 31 Desember 2020 dan 2021. LRA dimaksud adalah LRA yang sudah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

"Realisasi pendapatan tahun 2021 Rp 10,22 triliun atau sebesar 106,57 persen. Persentase realisasi pendapatan daerah ini yang dinilai sebagai indikator," jelas Gubernur.

Kepala Bapenda Kaltim Ismiati menambahkan peningkatan realisasi pendapatan daerah tersebut, penerimaan asli daerah (PAD) menjadi kontributor terbesar.

"PAD kita berkontribusi 60 persen dari pendapatan daerah secara umum. Kalau PAD kita tidak naik, tidak mungkin kita bisa berada di posisi dua nasional," tegas Ismi.

Penilaian dilakukan untuk tiga jenis yaitu realisasi pendapatan daerah tertinggi, realisasi belanja daerah tertinggi dan realisasi peningkatan pendapatan daerah tertinggi.

Editor : Abriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut