Ketiga, syahid akhirat yaitu seseorang yang matinya akibat kebakaran, sakit perut, terkena wabah atau virus, tenggelam dalam sungai atau lautan, tertimpa bangunan seperti gempa bumi, dan tewas akibat kecelakaan.
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Nabi SAW bersabda:
الشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ: الْمَطْعُونُ، وَالْمَبْطُونُ، وَالْغَرِقُ، وَصَاحِبُ الْهَدْمِ، وَالشَّهِيدُ فِي سَبِيلِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ
"Syuhada ada 5: orang yang meninggal sebab terjangkit wabah tho’un, meninggal karena sakit perut, meninggal karena tenggelam, tertimpa reruntuhan bangunan, dan orang yang berjuang di jalan Allah ‘Azza wa jalla' (Hadits nomor 8305, musnad al-Imam Ahmad bin Hambal, juz 14:58).
Sebelumnya, Erwin Muniruzaman mengatakan meluarga besar meyakini Eril, sapaan akrab Emmeril yang meninggal karena tenggelam di Sungai Aare memenuhi kriteria syahid.
Hal itu mengacu pada aktivitas Eril yang tengah berjuang melanjutkan pendidikannya di Swiss. Kemudian, sesat sebelum hanyut, berdasarkan keterangan keluarga, Eril bertanggung jawab karena memastikan dua orang lain yang ikut berenang di Sungai Aare, termasuk adik kandungnya dalam posisi yang aman.
"Dalam aktivitas berenang ini, dari kesaksian keluarga kami, Eril menunjukkan tanggung jawabnya dengan memastikan bahwa yang ikut aktivitas tersebut dipastikan keselamatannya," terang Erwin.
Editor : Abriandi