get app
inews
Aa Text
Read Next : Diklaim Tank Terbaik di Dunia, Tentara Rusia Bikin Tank Abrams AS Jadi Rongsokan di Ukraina

Ledakan Guncang Ibu Kota Ukraina, Rusia Kembali Serang Kiev?

Minggu, 05 Juni 2022 | 13:52 WIB
header img
Ledakan kembali mengguncang Kota Kiev Minggu (5/6/2022). (Foto: Reuters)

KIEV, iNewsKutai.id – Ledakan hebat mengguncang Kota Kiev pada Minggu (5/6/2022) pagi. Diduga, ledakan yang terjadi di Distrik Darnytskyi dan Dniprovskyi itu merupakan serangan udara jarak jauh yang dilancarkan militer Rusia.

Reuters melaporkan, asap membumbung tinggi lama pascaledakan. Setidaknya satu orang dirawat di rumah sakit akibat insiden itu. Sirine peringatan serangan udara pun meraung memperingatkan warga Kota Kiev untuk berlindung.

Militer Rusia sebelumnya sudah menarik pasukannya dari sekitar Kiev dan fokus membebaskan Kota Donbass dan Luhansk di Ukraina timur. Namun, ledakan di ibu kota Ukraina itu kembali mengindikasikan jika Moskow kembali mengincar Kiev setelah beberapa pekan bebas dari aktivitas militer.

“Beberapa ledakan terjadi di Distrik Darnytskyi dan Dniprovskyi di Ibu Kota (Kiev),” ungkap Wali Kota Kiev, Vitali Klitschko, di aplikasi pesan Telegram. 

Sementara itu, wali kota Brovary, sebuah kota yang berjarak sekitar 20 km dari pusat Kiev, mendesak warganya agar tetap berada di dalam rumah mereka. Seruan itu menyusul laporan tentang bau jelaga yang berasal dari asap. 

Meskipun serangan Rusia terus berlanjut di Ukraina dan kehancuran makin meluas, kehidupan di Kota Kiev dan sekitarnya relatif normal selama beberapa pekan terakhir. Itu lantaran pasukan Rusia memutuskan untuk mengalihkan fokus operasi militernya dari Kiev ke bagian timur dan selatan Ukraina.

Sirene peringatan serangan udara secara teratur memang kerap berbunyi di Kiev. Akan tetapi, tidak ada serangan besar yang terjadi di kota itu dalam beberapa minggu ini.

Rusia mulai meluncurkan operasi militer khusus di Ukraina pada 24 Februari, setelah Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk (DPR dan LPR) meminta bantuan untuk membela diri dari provokasi pasukan Kiev. DPR dan LPR adalah dua wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina.

Rusia mengklaim, tujuan dari operasi khusus itu adalah untuk demiliterisasi dan “denazifikasi” Ukraina. Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, operasi itu juga untuk melindungi orang-orang yang menjadi sasaran “genosida” oleh rezim Kiev selama delapan tahun terakhir.

Editor : Abriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut