MOSKOW, iNewsKutai.id – Perang Rusia vs Ukraina berpotensi meluas dan lebih besar lagi. Penyebabnya, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan tidak akan segan-segan menyerang target baru di Eropa.
Skenario tersebut akan terjadi jika Amerika Serikat (AS) dan negara Barat lainnya mempersenjatai Ukraina dengan rudal jarak jauh. Pasalnya, rudal tersebut berpotensi menjangkau dan mengancam wilayah Rusia.
Saat ini, AS dan negara Barat getol mengirimkan beragam senjata canggih mulai dari rudal anti tank, senjata anti kapal hingga peluncur roket multilars ke Ukraina. AS sebelumnya sudah menyatakan tidak akan mengirimkan senjata yang bisa digunakan menyerang wilayah Rusia.
Dilansir Kantor Berita TASS, Putin menyatakan akan bertindak lebih keras jika Moskow menemukan indikasi jika AS dan koalisi Barat mengirim senjata jarak jauh.
“Kami akan menyerang target yang belum pernah kami pukul,” kata Putin seperti dikutip dalam wawancara oleh saluran televisi Rossiya-1, Minggu (5/6/2022).
Ancaman itu disertai dengan ledakan hebat yang kembali mengguncang Kota Kiev pada Minggu (5/6/2022) pagi waktu setempat. Ini adalah serangan pertama yang melanda ibu kota Ukraina itu setelah sempat menikmati masa tenang selama beberapa pekan.
Militer Rusia mengonfirmasi kembali menyerang Kota Kiev. Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim menghancurkan tank dan kendaraan lapis baja Ukraina yang dikirim negara Eropa.
Rusia mulai meluncurkan operasi militer khusus di Ukraina pada 24 Februari, setelah Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk (DPR dan LPR) meminta bantuan untuk membela diri dari provokasi pasukan Kiev. DPR dan LPR adalah dua wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina.
Rusia mengklaim, tujuan dari operasi khusus itu adalah untuk demiliterisasi dan “denazifikasi” Ukraina. Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, operasi itu juga untuk melindungi orang-orang yang menjadi sasaran “genosida” oleh rezim Kiev selama delapan tahun terakhir.
Editor : Abriandi