Logistik IKN Nusantara Dikirim dari Luar Kaltim Pakai Kapal , Pemerintah Siapkan 3 Pelabuhan Baru

JAKARTA, iNewsKutai.id - Tiga dermaga baru akan dibangun untuk memastikan bongkar muat logistik dan peralatan konstruksi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara berjalan lancar. Dermaga baru ini akan dibangun di wilayah penyangga seperti Penajam Paser Utara, Balikpapan dan Kutai Kartanegara.

Plt Dirjen Perhubungan Laut KementerianPerhubungan (Kemenhub) Arif Toha mengatakan, tranportasi laut untuk mendukung aksesbilitas logistik IKN sedang dipersiapkan. Tiga dermaga baru akan dibangun untuk menunjang kebutuhan logistik konstruksi kawasan IKN tersebut. 

Baca Juga

Fantastis, Gaji Kepala Otorita IKN Nusantara Rp172 Juta per Bulan, Dana Operasional Rp178 Juta

Dermaga ini akan menjadi lokasi kapal melakukan bongkar muat logistik pembawa material konstruksi.  

"Ada tiga (dermaga) yang akan dibangun mungkin, untuk kapal-kapal material bangunan itu bersandar. Tahun ini, pemerintah masih melakukan proses konstruksi, Kemenhub bersama dengan PUPR akan menyiapkan terkait degan dermaga untuk logistik konstruksi," kata dia di Jakarta, Rabu (8/6/2022) kemarin. 

Kemudian pemerintah akan mulai menyiapkan prasarana transportasi untuk mendukung pembangunan kawasan IKN. Adapun, pembangunan kawasan ibu kota baru akan dimulai dengan pembangunan Kawasan Pusat Inti Pemerintahan (KIPP) di lahan seluasa 6.671 hektare (ha). 

Baca Juga

Rayu Investor Masuk IKN Nusantara, Badan Otorita Siapkan Insentif Fiskal dan Non Fiskal

“Sementara material untuk pembangunan kawasan IKN Nusantara sudah mulai berdatangan, misalnya dari Sulawesi,” ujarnya. 

Sebagai informasi, terdapat empat fase pemindahan IKN yang diawali pada fase pertama (2020-2024). Tahapan yang dilakukan, yakni mendesain dan membangun infrastruktur esensial seperti Istana Presiden, Gedung DPR/MPR, dan hunian di area primer IKN. 

Fase berikutnya relokasi ASN dan petugas negara inti, pembangunan pusat inovasi dan ekonomi serta sektor prioritas, dan membangun ekosistem tri kota guna memicu ekonomi wilayah Indonesia Timur.

Editor : Abriandi