Rusia Terdesak, Vladimir Putin Tunjuk Jenderal Kejam Jebolan Perang Suriah Pimpin Pasukan di Ukraina

JAKARTA, iNewsKutai.id - Presiden Vladimir Putin menunjuk panglima Angkatan Udara Rusia Jenderal Sergei Surovikin sebagai pemimpin pasukan Rusia di Ukraina. Penunjukan ini menyusul kabar terdesaknya militer Beruang Merah di front Kharkiv dan Donbass.

Penunjukan Surovikin bukan tanpa alasan. Dia merupakan seorang jenderal Soviet jebolan perang Chechnya dan Suriah yang banyak berhadapan dengan milisi asing yang disokong negara Barat. Dia bahkan sempat mengenyam front Afghanistan.

Dia bergabung dengan militer Soviet sebagai penerjun payung di Angkatan Darat pada 1980-an. Saat perang Soviet dengan Afghanistan serta berikutnya Chechnya meletus, dia turut ambil bagian. 

Kemudian pada 2016, dia diangkat menjadi komandan perang Rusia di Suriah. Atas jasanya di Suriah, Surovikin menerima medali Pahlawan Rusia pada 2017. Ketika itu dia memimpin ekspedisi militer Rusia sebagai komandan Pasukan Dirgantara. 

Surovikin dikenal sebagai orang yang kejam dan temperamen. Sejak 2008, dia menjalani karir luar biasa di tingkat atas Staf Umum dan Kementerian Pertahanan, di tengah reformasi militer radikal yang membutuhkan kekejaman.

Surovikin pernah terlibat kasus yang mengharuskannya masuk penjara dua kali. Pertama, dia dipenjara selama 6 bulan setelah seorang anak buahnya membunuh tiga demonstran di Moskow. 

Peristiwa itu terjadi selama kudeta Agustus 1991, menjelang berakhirnya Uni Soviet. Setelah itu Surovikin dibebaskan. Empat tahun kemudian dirinya kembali diadili atas perdagangan senjata ilegal. Namun, hukuman tersebut kemudian dibatalkan.

Namun, dibalik prestasi militer mentereng dan menakutkan, Surovikin juga dikenal memiliki intelektualitas bagi. Jenderal kelahiran di Novosibirsk, Siberia, pada 11 Oktober 1966 itu merupakan lulusan Universitas Harvard jurusan Hubungan Internasional.

(Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul : Sosok Sergei Surovikin, Jenderal Armagedon yang Ditunjuk Putin Pimpin Perang di Ukraina)

Editor : Abriandi