Leza menjelaskan, PT KAI Commuter sudah bekerja ekstra keras untuk memastikan keamanan penumpang baik dari tindak kejahatan maupun pelecehan seksual. Petugas telah memiliki pangkalan data CCTV analytics.
Sistem tersebut digunakan untuk memantau pergerakan pelaku dengan merekam wajah pelaku kekerasan seksual yang sebelumnya telah dikonfirmasi oleh korban. CCTV akan secara otomatis mendeteksi pelaku jika memasuki kawasan stasiun KRL.
"Setiap pelaku masuk KRL akan ada notifikasi karena sudah masuk ke database cctv analytics, jadi walaupun pelaku memakai masker tetap kelihatan," ujar dia.
VP Corporate Secretary KCI Anne Purba menambahkan, pengguna KRL yang mengalami pelecehan seksual diharapkan segera melapor ke petugas di dalam kereta maupun di stasiun.
Penumpang juga dapat mengirimkan laporannya ke melalui contact center KAI melalui telepon di 121 atau WhatsApp di nomor 08111-2111-121.
"Kami terus melakukan antisipasi agar penumpang aman di KRL dengan membangun contact center di 021-121. Bisa lapor kapan pun, bagi yang mengalami pelecehan seksual di stasiun," pungkas Anne.
(Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul : 70 Kasus Pelecehan Seksual di KRL selama 2022, Paling Banyak di Rute Jakarta Kota-Bogor)
Editor : Abriandi
Artikel Terkait