Pada lembar surat suara kedua, akan berisi calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) provinsi yang digabung dengan calon anggota DPRD kabupaten/kota.
Idham menjelaskan, pada model ini, surat suara tidak akan memasang foto calon melainkan hanya nama.
"Untuk penghitungan suara akan menggunakan metode dua panel. Ini akan mempersingkat waktu agar tidak terjadi kecelakaan kerja karena ada lima surat suara yang harus dihitung,"ujarnya.
Metode tersebut memungkinkan petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang beranggotakan tujuh orang dapat dibagi menjadi dua kelompok.
Panel A bertugas menghitung perolehan suara presiden dan wakil presiden serta anggota DPD RI. Panel B dapat menghitung suara anggota DPR RI, DPRD provinsi, serta DPRD kabupaten/kota.
Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah mengatakan, simulasi pemungutan serta penghitungan sangat penting karena merupakan tahapan yang sangat krusial dan menentukan.
“Saya berharap simulasi ini betul-betul dapat memberikan pencerahan kembali secara teknis, dimana masih banyak pekerjaan baik penyelenggara maupun pemerintah daerah yang harus terus bersinergi dalam mensukseskan pemilihan umum serentak tahun 2024 mendatang,” ujarnya.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait