"Operasional pemulangan, dimulai 15 Zulhijjah. Jamaah kloter pertama yang berangkat pada 4 Zulkaidah, baru bisa pulang pada 15 Zulhijjah. Sehingga masa tinggal minimal adalah 41 hari," ujarnya.
Subhan melanjutkan, Kemenag telah melakukan lobi ke Saudi terkait isi dalam Ta'limatul Hajj. Namun jawabannya karena keterbatasan slot penerbangan. Saat ini, Indonesia mendapatkan rata-rata 17 sampai 18 slot penerbangan per hari.
Infrastruktur bandara yang terbatas membuat Saudi belum bisa memberikan tambahan slot penerbangan.
"Upaya ke depan yang perlu kita lakukan adalah membahas dengan pemerintah Arab Saudi kemungkinan memperluas bandara. Sehingga slot yang disediakan untuk Indonesia bisa ditambah," katanya.
Selain perluasan, Subhan berharap Saudi membuka bandara baru. Subhan mengaku sudah mendengar opsi membuka bandara di Thaif. Jarak bandara ini relatif dekat dengan Makkah. Jika bandara baru dibuka, slot penerbangan yang tersedia semakin banyak.
"Kalau kita bisa mendapatkan lebih dari 25 slot per hari, itu akan cukup signifikan, bisa mengurangi masa tinggal. Ini perlu lobi intensif dan terus menerus. Mungkin tidak dalam waktu dekat, tapi saya yakin ke depan bisa diwujudkan," tuturnya.
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Minggu, 10 September 2023
Editor : Abriandi
Artikel Terkait