Kemenag Wacanakan Persingkat Masa Tinggal Jamaah Haji di Arab Saudi

Widya Michella
Kemenag mewacanakan mempersingkat masa tinggal jamaah haji di Arab Saudi. (foto: ilustrasi/reuters)

JAKARTA, iNewsKutai.id - Kementerian Agam (Kemenag) mewacanakan untuk mempersingkat masa tinggal jamaah selama menjalankan ibadah haji. Selama ini, pelaksanaan ibadah haji mencapai 41 hari.

Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag, Subhan Cholid mengungkapkan, pihaknya tengah mengkaji untuk memperpendek masa tinggal jamaah haji Indonesia di Arab Saudi. 

Menurut Subhan, kajian untuk mempersingkat masa tinggal ini sudah dilakukan sejak lama. Namun, wacana tersebut terkendal aturan penerbangan di Arab Saudi dan itu tertuang dalam Ta'limatul Hajj. 

"Arab Saudi mengatur, negara yang mengirimkan jamaahnya lebih dari 30.000, masa operasional penerbangannya, baik saat kedatangan maupun kepulangan, minimal 30 hari. Ini tertuang dalam pasal 16," jelas Subhan dikutip dalam laman resmi Kemenag, Minggu (10/9/2023). 

Subhan mengatakan, dalam Ta'limatul Hajj diatur operasional kedatangan jamaah haji di Arab Saudi berlangsung dari 1 Zulkaidah sampai 4 Zulhijjah. Sedangkan kepulangan jamaah haji dimulai 15 Zulhijjah. 

"Jika dihitung dari 1 Zulkaidah, maka operasional kedatangan berlangsung selama 34 hari. Namun, untuk memperpendek masa tinggal, jamaah Indonesia diberangkatkan mulai 4 Zulkaidah sampai 4 Zulhijjah,"katanya. 

"Operasional pemulangan, dimulai 15 Zulhijjah. Jamaah kloter pertama yang berangkat pada 4 Zulkaidah, baru bisa pulang pada 15 Zulhijjah. Sehingga masa tinggal minimal adalah 41 hari," ujarnya. 

Subhan melanjutkan, Kemenag telah melakukan lobi ke Saudi terkait isi dalam Ta'limatul Hajj. Namun jawabannya karena keterbatasan slot penerbangan. Saat ini, Indonesia mendapatkan rata-rata 17 sampai 18 slot penerbangan per hari. 
Infrastruktur bandara yang terbatas membuat Saudi belum bisa memberikan tambahan slot penerbangan. 

"Upaya ke depan yang perlu kita lakukan adalah membahas dengan pemerintah Arab Saudi kemungkinan memperluas bandara. Sehingga slot yang disediakan untuk Indonesia bisa ditambah," katanya. 

Selain perluasan, Subhan berharap Saudi membuka bandara baru. Subhan mengaku sudah mendengar opsi membuka bandara di Thaif. Jarak bandara ini relatif dekat dengan Makkah. Jika bandara baru dibuka, slot penerbangan yang tersedia semakin banyak. 

"Kalau kita bisa mendapatkan lebih dari 25 slot per hari, itu akan cukup signifikan, bisa mengurangi masa tinggal. Ini perlu lobi intensif dan terus menerus. Mungkin tidak dalam waktu dekat, tapi saya yakin ke depan bisa diwujudkan," tuturnya.

Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Minggu, 10 September 2023

Editor : Abriandi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network