Pilot kemudian bertanya, apakah ingin gantian beristirahat namun kopilot memilih lanjut memegang kendali. Sekitar pukul 08.43 WIB, kopilot masih melakukan kontak pertama dengan petugas ATC Soetta.
Saat itu dia mendapat instruksi menuju waypoint KURUS yakni di timur laut bandara. Namun, pesawat justru terbang dengan arah 250 derajat dan berada di sebelah timur titik seharusnya.
Ternyata, sekitar 1 menit setelah kontak dengan petugas ATC, kopilot secara tidak sengaja tidur. Petugas ATC berupaya berkali-kali untuk menghubungi kru namun tidak berhasil. Termasuk meminta pilot dari pesawat lain untuk membantu memanggil kru, namun tak ada tanggapan.
Sekitar 28 menit setelah kopilot tertidur, pilot terbangun dan menyadari pesawat berada di luar jalur penerbangan. Dia lalu membangunkan kopilot serta menjawab panggilan dari ATC Jakarta.
Awalnya, pilot mengaku mengalami masalah komunikasi radio sehingga tak bisa merespons panggilan. Namun, hasil pengecekan pesawat di Bandara Soetta tidak menemukan kerusakan sistem komunikasi pesawat.
"Sebelum penerbangan tidak ada catatan atau laporan kerusakan sistem pesawat. Setelah (insiden) tersebut, sistem komunikasi radio pesawat ditemukan dalam kondisi normal,” bunyi keterangan di laman KNKT.
Hasil penyelidikan KNKT kemudian mengungkap fakta jika kopilot mengaku kepada rekannya tidak beristirahat yang cukup pada malam sebelumnya karena menyambut kelahiran sepasang anak kembar berusia 1 bulan.
Artikel ini telah tayang di www.inews.id
Editor : Abriandi
Artikel Terkait