SAMARINDA, iNewsKutai.id - PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) menyatakan ketertarikannya untuk membangun pelabuhan curah di kawasan Palaran. Sebagai bentuk keseriusan, manajemen KBS kembali memaparkan prakajian kelayakan terminal serba guna (multipurpose) di Gedung Balai Kota.
Siswanto, salah satu tim teknis analis dari PT KBS mengatakan pihaknya sudah membuat skema rencana estimasi biaya investasi untuk membangun pelabuhan curah. Menurutnya, anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp418 miliar meliputi sektor investasi persiapan dan supervisi hingga ke penataan area hijau alias green port.
“Tapi dari delapan sektor yang kami rincikan ini, untuk sektor persiapan atau supervisi dan sektor infrastruktur dasar seperti jalan hingga fasilitas umum biasanya pembiayaannya melalui APBD,” jelasnya kepada Wali Kota Samarinda Andi Harun, Kamis (10/3/2022).
Pelabuhan curah tersebut merupakan salah satu dari tiga proyek skema pembiayaan Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Pemkot Samarinda. Siswanto mengungkapkan, untuk proyek pembangunan pelabuhan dengan skema KPBU sudah terealisasi di Pelabuhan Patimban Sukabumi dan Pelabuhan Anggrek di Kabupaten Gorontalo.
“Untuk Pelabuhan Anggrek di Kabupaten Gorontalo, nilai investasi kerja sama tersebut sebesar Rp1,4 triliun. Karena itu, jika nanti kerja sama antara PT Krakatau dan Pemkot terjalin, maka saran saya kita perlu untuk melakukan studi ke Gorontalo untuk belajar terkait sistem kerja samanya,” ujarnya.
Menanggapi pemaparan tersebut, Andi Harun menyarankan kembali kepada anak perusahaan PT Krakatau Steel tersebut untuk segera membuat prakajian rencana bisnis apabila terjalin kerja sama dengan Pemkot Samarinda. Dia memastikan Pemkot tidak keberatan jika dari delapan sektor investasi yang dipaparkan tersebut, dua di antaranya dibiayai melalui APBD.
“Kalau biaya infrastruktur harus dibebankan ke Pemkot, sebenarnya tidak masalah. Seperti pembuatan jalan, pastinya akan kami anggarkan untuk 2023. Kalau menurut saya, akses jalan besar menuju ke pelabuhan itu panjangnya kisaran 5 kilometer. Artinya dana yang dibutuhkan kurang lebih Rp50 miliar,” kata Wali Kota.
Ia berharap, PT KBS sendiri bisa berinvestasi besar dalam proyek ini. Karena melihat kondisi kawasan Palaran yang bakal menjadi pusat industri, jasa, dan perdagangan ke depannya, bahkan akan jadi interline dengan kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang terhubung melalui jalan tol. Sehingga ia memastikan akan ada integrasi bisnis antara tiga sektor tadi dengan pelabuhan.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait