Isu muslim memang menjadi salah satu topik hangat dalam pilpres Prancis. Meski hanya berjumlah sekitar 6 juta orang atau minoritas, isu seperti penggunaan jilbabs elalu menjadi perdebatan menarik para kandidat.
Le Pen menyadari jika isu ini bisa menjadi jalan pintas untuk mendapatkan simpati dari mayoritas masyarakat Prancis sehingga menjadikan jilbab sebagai bagian dari manifesto politik. Sebelumnya, Prancis telah melarang penggunaan cadar di tempat umum.
Jika Le Pen yang notabene pesaing ketat Macron membawa embel-embel simbol agama, calon petahana justru memilih menghindarinya. Macron tidak ingin isu sensitif tersebut mempengaruhi perolehan suara dari komunitas muslim yang cukup besar.
Saat berkunjung ke Kota Le Havre, Macron yang masih unggul sementara menyerang kebijakan Le Pen dengan menegaskan tak ada satu pun negara di dunia yang melarang penggunaan jilbab di tempat umum.
"Tidak ada satu negara pun di dunia yang melarang jilbab di depan umum. Apakah Anda (Le Pen) ingin menjadi yang pertama?" katanya, dikutip dari AFP, Sabtu (16/4/2022).
Editor : Abriandi