Logo Network
Network

Kisah Tabib Thailand, Nikahi Tiga Wanita Cantik Sekaligus, Hidup Rukun Satu Atap 

Syarifuddin, Sindonews
.
Sabtu, 16 Juli 2022 | 11:04 WIB
Kisah Tabib Thailand, Nikahi Tiga Wanita Cantik Sekaligus, Hidup Rukun Satu Atap 
Suea Supareek bersama tiga istrinya. (foto: ist)

BANGKOK, iNewsKutai.id - Suea Supareek menjadi orang paling beruntung soal perempuan. Bagaimana tidak, tiga kekasihnya kompak meminta dinikahi bersamaan. Uniknya lagi, ketiga pacarnya itu memberinya mahar 100.000 baht atau setara Rp43 juta.

Pernikahan itu terjadi di provinsi Nonthaburi, Thailand, April lalu. Suea Supareek merupakan ahli pengobatan tradisional atau tabib di daerahnya. Thaiger.com melaporkan, ketiga kekasih Supareek melamar tepat pada ulang tahunnya yang ke-35.

Sebelum memutuskan menikah, mereka sudah hidup bersama selama bertahun-tahun. Istri pertama Suea, Nutcharin Phankat, 30 tahun, telah bersama Suea selama 16 tahun sejak dia berusia 14 tahun dan memiliki satu putra serta tiga putri bersamanya. 

Istri kedua Seua, Pitchaya Suraseeruangchai, 35 tahun, telah bersama selama sembilan tahun dan memiliki tiga putra dan satu putri dengan pria itu. Istri ketiga, Kawinthida Kulapatchaiyapoom, 31 tahun, bergabung dengan keluarga itu tujuh tahun lalu dan memiliki satu putri dengan pengantin pria. 

Keluarga beranggotakan 13 orang itu hidup bersama dan terutama didukung melalui pekerjaan Seua sebagai tabib. Saat ini, dia merawat 400-500 pasien setiap bulan. Istri ketiga Suea, Kawinthida, menjelaskan kondisi keluarganya. 

“Saya ingin menyatukan keluarga saya. Ini adalah cinta yang kami miliki untuk waktu yang lama dan anak-anak kami tumbuh bersama,” tutur dia. 

“Saya bertemu suami saya di kontes tato. Kami saling mengenal dan dia bilang dia sudah punya dua pasangan. Dia bilang dia seorang dokter dan dia punya anak,” papar dia. 

Kawinthida menambahkan, “Dia selalu jujur dan terbuka dengan kami. Pasangan keduanya meminta saya untuk bergabung dengan mereka dan saya setuju untuk tinggal bersama mereka di bawah satu atap. Kami semua saling membantu untuk mencari nafkah dan bertahan hidup.” 

Dia juga menjelaskan alasan kenapa mereka memberikan mahar. Menurut Kawinthida, suaminya merupakan keturunan Brahmana. Dalam tradisi Brahmana, wanita yang membayar mahar pada pria dalam pernikahan. 

Jadi itu sebabnya ketiga pengantin wanita diam-diam menabung uang mereka untuk memberikan mahar kepada Suea pada hari ulang tahunnya yang ke-35. Selain memberikan mahar dalam bentuk uang, para istrinya juga memberi emas dan sertifikat tanah pada Suea. 

"Kami belajar bahwa dalam Brahmana, wanita harus melamar pria, jadi kami bertiga berbicara bersama dan setuju membayar mas kawin masing-masing 100.000 baht," ujar dia. 

Ternyata, para wanita itu tidak pernah bertengkar atau berkelahi, semua memiliki tugas yang jelas dan saling mendukung. Pernikahan poligami tidak diakui dalam hukum Thailand, tetapi gaya hidup itu masih dipraktikkan beberapa orang.

Editor : Abriandi

Follow Berita iNews Kutai di Google News

Bagikan Artikel Ini