SAMARINDA, iNewsKutai.id - Gubernur Isran Noor kembali menyatakan komitmennya mempertahankan tenaga honorer yang ada di Kaltim. Alasannya, kebijakan penghapusan pegawai non Aparatur Sipil Negara (ASN) berpotensi menambah jumlah pengangguran.
Penegasan tersebut disampaikan Isran dalam pelantikan Ikatan Alumni Universitas Mulawarman (Unmul) Kutai Timur. Dia menyatakan, selama dirinya masih menjabat gubernur, tenaga honorer tidak akan dihapuskan meski harus berlawanan dengan keputusan pemerintah pusat.
"Bagaimana tenaga honorer mau dihapus sedangkan pemerintah belum mampu menciptakan lapangan kerja. Jangan sampai kebijakan itu menciptakan pengangguran baru,"ujarnya dikutip dari laman Pemprov Kaltim, Kamis (12/10/2022).
Isran mengaku berdasarkan data yang diperoleh, jumlah tenaga honorer di seluruh Indonesia mencapai 3 juta orang termasuk guru, penyuluh dan tenaga kesehatan.
Menurutnya, jika diasumsikan setiap orang menanggung 4 orang keluarga, makanya jumlah penduduk yang terancam akibat penghapusan tenaga honorer mencapai 12 juta orang. Karena itu, dia pun mempertanyakan kebijakan tersebut.
"Saya tanyakan dimana empati pemerintah terhadap nasib honorer yang sudah mengabdikan dirinya untuk bangsa dan negara ini. Kebijakan ini hanya akan menambah jumlah pengangguran," ujarnya.
Karena alasan tersebut, mantan bupati Kutai Timur itu bertekad tetap mempertahankan tenaga honor bahkan mengupayakan meningkatkan kesejahteraan mereka.
"Saya berkomitmen tenaga honor tidak akan dihapus. Apakah nantinya diganti namanya sesuai nomenklatur," tegas Isran Noor.
Editor : Abriandi