MOSKOW, iNewsKutai.id - Kontraktor tentara bayaran Rusia Wagner Group punya cara kejam menghukum pasukannya yang ketahuan membelot ke Ukraina. Mereka dieksekusi bukan dengan ditembak.
Sebaliknya, tentara yang diketahui mengkhianati Wagner Group dihukum dengan cara dipukul palu godam di kepala. Kekejaman itu terkuak setelah video eksekusi Yevgenny Nuzhin (55) tersebar di aplikasi Telegram.
Pendiri Wagner Group Yevgeny Prigozhin menyatakan jika tentara yang dieksekusi merupakan pengkhianat. Dia dihukum setelah tertangkap dan mengakui membelot sejak September lalu untuk “berperang melawan Rusia”.
Dalam rekaman video itu, pria diperlihatkan dengan kepala ditempelkan ke dinding bata. Dia mengatakan dia diculik di Kiev pada 11 Oktober dan dibawa ke ruang bawah tanah.
“Kepala saya dipukul dan hilang kesadaran dan berputar-putar di ruang bawah tanah ini,” katanya.
"Mereka mengatakan kepada saya bahwa saya akan diadili."
Bersamaan dengan itu, seorang pria dengan perlengkapan tempur kemudian menghantam kepala dan lehernya dengan palu godam. Tidak sampai disitu, pria tersebut kembali memukul kepala sang tentara yang sudah terkulai ke lantai.
Reuters dalam laporannya, Senin (14/11/2022) menyampaikan jika video itu muncul di saluran Telegram Grey Zone yang menurut media Rusia terkait dengan Wagner Group. Video itu di-posting dengan judul "Palu balas dendam".
Prigozhin yang dimintai komentarnya terkait video tersebut menyatakan jika rekaman tersebut harus disebut "Seekor anjing menerima kematian anjing". Sekutu dekat presiden Rusia Vladimir Putin itu menyebut jika Nuzhin adalah seorang pengkhianat.
"Nuzhin mengkhianati rakyatnya, mengkhianati rekan-rekannya, mengkhianati secara sadar," kata Prigozhin melalui juru bicaranya.
Dalam pernyataan lanjutan tentang video eksekusi pada hari Minggu, Prigozhin juga mengeluarkan peringatan kepada orang lain di masyarakat Rusia yang dia gambarkan sebagai pengkhianat.
“Jangan lupa, tidak hanya pengkhianat yang membuang senjata otomatisnya dan pergi ke musuh. Beberapa bersembunyi di kantor, tidak memikirkan rakyatnya sendiri atau menggunakan jet bisnis mereka untuk terbang ke negara-negara yang selama ini tampak netral bagi kita" tegasnya.
Sekadar diketahui, Wagner Group awalnya dikelola oleh para veteran angkatan bersenjata Rusia yang telah berperang di Libya, Suriah, Republik Afrika Tengah, Mali, Ukraina, dan negara-negara lainnya.
Sempat membantah terlibat, Prigozhin mulai terlihat dalam sebuah video yang dirilis pada September ketika merekrut narapidana di penjara Rusia untuk berperang.
(Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com dengan judul : Membelot ke Ukraina, Tentara Bayaran Rusia Dieksekusi dengan Palu Godam)
Editor : Abriandi