get app
inews
Aa Text
Read Next : Diklaim Tank Terbaik di Dunia, Tentara Rusia Bikin Tank Abrams AS Jadi Rongsokan di Ukraina

Coba Memicu Perang Dunia III, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Dicap Psikopat

Kamis, 17 November 2022 | 19:34 WIB
header img
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dituding mencoba memicu perang dunia III. (Foto: Reuters)

KIEV, iNewsKutai.id - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky terpojok. Upayanya menuding Rusia sebagai pelaku serangan rudal ke Polandia dituding sebagai provokasi untuk memicu perang dunia III.

Dia bahkan dicap sebagai psikopat paling berbahaya di dunia oleh komentatir konservatif Amerika Serikat.

Serangan rudal ke wilayah Polandia sempat membuat negara -negara anggota NATO siaga tinggi. Penyebabnya, militer Rusia awalnya dikira sebagai pelaku serangan yang menewaskan dua orang tersebut.

Tudingan itu diperkuat pernyataan Volodymyr Zelensky yag menuding Moskow sebagai pelaku serangan yang berjarak 15 kilometer dari perbatasan Ukraina dengan Polandia tersebut. Sejumlah pejabat intelijen Amerika Serikat yang dirahasiakan identitasnya juga sempat mengeluarkan pernyataan serupa.

Rusia kemudian bereaksi dan menolak tudingan tersebut. Kremlin beralasan, lintasan rudalnya tidak mungkin menjangkau wilayah Polandia lantaran berjarak 35 kilometer dari perbatasan.

Keraguan serupa juga dilontarkan Presiden AS Joe Biden setelah menganalisa lintasan rudal Rusia. Belakangan terungkap jika pecahan rudal tersebut merupakan misil pertahanan udara S-300 yang dioperasikan militer Ukraina.

Kontan, aksi ini mengudang reaksi keras dari sejumlah kalangan. Volodymyr Zelensky dituding mencoba memicu perang dunia III karena menembakkan rudal ke negara anggota NATO dan menuding Rusia sebagai pelaku.

Salah satunya dari komentator konservatif Amerika Serikat (AS) Benny Johnson yang meluapkan kemarahannya di Twitter. Dia menyebut kebohongan Volodymyr Zelensky adalah fakta.

"Pemimpin Ukraina (Volodymyr Zelensky) berbohong dan mencoba untuk memulai Perang Dunia III. Ukraina menyerang negara NATO dan membunuh warga sipil kemudian menyalahkan Rusia," tulisnya di akun Twitter-nya. 

Editor : Abriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut