LUMAJANG, iNewsKutai.id - Ribuan warga Lumajang diungsikan menyusul erupsi Gunung Semeru, Minggu (4/12/2022) dini hari. Langkah ini dilakukan untuk menghindari jatuhnya korban lantaran luncuran awan panas mencapai radius 7 kilometer.
Dari pantauan, warga Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro yang berada di kaki gunung diungsikan mulai dari lanjut usia (lansia), anak-anak, dan perempuan hamil.
"Relawan dan petugas BPBD di Desa Sumber Wuluh mengevakuasi para lansia, anak-anak dan ibu hamil," jelas Kepala BPBD Kabupaten Lumajang Patria Dwi Hastiadi, Minggu (4/12/2022).
Dia menjelaskan, erupsi Semeru terjadi sekitar pukul 05.00 WIB dan terus membesar. Awan panas bahkan meluncur cukup jauh dari puncak. Situasi ini memaksa BPBD melakukan evakuasi untuk menghindari adanya korban jiwa.
Kepala Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo Nurul Yakin mengungkapkan, dari pendataan, sekitar 2.000 warganya mengungsi ke tempat aman sejak pagi tadi. Mereka panik karena adanya aktivitas awan panas guguran yang terlihat jelas.
"Pukul 07.00 WIB sudah mengungsi karena sejak awal disampaikan untuk mencari tempat lebih aman mengungsi. Yang jelas dua dusun kosong sekitar 2.000 lebih warganya," ujar Nurul Yakin.
Dua dusun yang letaknya paling dekat dari puncak Gunung Semeru yakni Dusun Gumukmas dan Dusun Sumbersari, Desa Supiturang. Seluruh warganya mengungsi ke beberapa lokasi seperti SMPN 2 Pronojiwo, SDN Supiturang IV, masjid Supiturang, dan beberapa rumah saudara yang berada di dataran tinggi.
"Mereka panik tadi, menyelamatkan diri ke tempat yang tinggi. Kondisi gelap juga nggak terlihat," tuturnya.
Sekadar diketahui, Awan Panas Guguran (APG) kembali dimuntahkan dari kawah Gunung Semeru, Minggu (4/12/2022). Data Pos Pantau Gunung Sawur mencatat awan panas meluncur dari puncak Gunung Semeru, sejak pukul 02.46 WIB.
Dari kawah Gunung Semeru, juga teramati kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah tenggara dan selatan dengan ketinggian 1.500 meter di atas puncak. Aktivitas erupsi Gunung Semeru itu, terekam di seismograf dengan aplitudo maksimum 35 mm.
(Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com dengan judul : Erupsi Semeru, Ribuan Warga Lumajang Mulai Mengungsi)
Editor : Abriandi