"Ini menjadi serangan dengan jumlah korban terbanyak sejak konflik dengan Ukraina pecah. Salah satu yang tewas adalah wakil komandan resimen, Letnan Kolonel Bachurin," jelas Kemhan Rusia.
Di sisi lain, intelijen Ukraina mengklaim serangan terhadap pangkalan militer yang menampung sekitar 300.000 prajurit itu telah menewaskan hingga 400 orang, sementara 300 lainnya luka-luka.
Sebelumnya, kecerobohan tentara cadangan Rusia di garis depan juga berujung maut. Tidak sedikit yang tewas lantaran tidak sengaja mengekspose lokasi persembunyian. Tentara yang tidak berpengalaman membuat api untuk menghangatkan tubuh sehingga memberitahu lokasi persembunyian pada musuh.
(Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com dengan judul : Rusia Pastikan Teknologi Smartphone Jadi Penyebab Kematian Prajuritnya)
Editor : Abriandi