Dalam pembelaannya, Sambo juga mengakui memberi perintah yang salah kepada para anak buahnya untuk mendukung rekayasa kasus Brigadir J. Hal itu menyebabkan banyak polisi terseret kasus dan menjalani sidang etik.
"Saya telah memberikan perintah yang salah kepada anggota kepolisian untuk merusak laptop dan flashdisk yang berisi copy rekaman CCTV di depan pos satpam rumah Duren Tiga 46," ujar Sambo di persidangan, Selasa (24/1/2023).
Sambo mengaku dampak tersebut tidak pernah dia bayangkan sebelumnya. Dia menyebut para polisi anak buahnya itu tidak bersalah dalam kasus ini.
(Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul : Suara Ferdy Sambo Bergetar: Seolah Saya Penjahat Terbesar sepanjang Sejarah Manusia)
Editor : Abriandi