Selain itu, neraca perdagangan Kaltim mengalami surplus sebesar US$30,63 miliar sepanjang tahun 2022 atau tumbuh sebesar 47,03 persen. Sementara dari dalam negeri, pertumbuhan ekonomi ditunjang sejumlah faktor.
Mulai dari pembangunan infrastruktur ibu kota negara (IKN) Nusantara, peningkatan aktivitas ekonomi di segala sektor, seperti kebijakan pelonggaran syarat perjalanan yang turut meningkatkan angka tingkat penghunian kamar hotel (TPK).
Kemudian peningkatan jumlah penumpang di moda transportasi udara dan laut, penyaluran subsidi BBM dan bantuan sosial tunai, serta realisasi penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN).
Dari sisi produksi, lanjut dia, lapangan usaha yang memberikan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltim adalah pertambangan dan penggalian sebesar 1,64 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran kontribusi terbesar adalah komponen net ekspor sebesar 2,18 perse.
Sepanjang 2022, kinerja ekonomi Kalimantan Timur dipengaruhi oleh faktor domestik yakni peningkatan belanja pemerintah dan pembangunan infrastruktur IKN dan faktor global yaitu peningkatan permintaan batubara karena perkembangan kondisi geopolitik dan perluasan pasar.
"Struktur perekonomian Pulau Kalimantan Tahun 2022 masih didominasi Kaltim dengan kontribusi sebesar 52,14 persen, meskipun dengan pertumbuhan ekonomi terendah di antara empat provinsi lainnya," pungkasnya.
Editor : Abriandi